Rabu, 12 Maret 2014

Cara Budidaya Tanaman Hortikultura pada saat Musim Hujan Kendala dan Kiat Mengatasinya

Hujan datang lagi……!!! Begitulah luapan kegembiraan para petani menyambut datangnya hujan di pertengahan bulan oktober lalu. Bagaimana tidak? Kenyataan adanya kekeringan yang berkepanjangan telah membuat kita merana apalagi petani yang selama ini menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam.

Hujan memang selalu ditunggu banyak petani karena masa bero , gagal panen dan berebut air dapat segera diakhiri . Kedatangannya mampu menghijaukan kembali rumput dan hutan yang mengering; memunculkan harapan baru untuk dapat berhasil dalam bertani, serta memotong siklus hama yang telah menguras tenaga dan biaya di musim kemarau.

Budidaya sayuran selalu dilakukan sepanjang musim baik musim kemarau maupun musim hujan karena konsumen sayuran lebih menyukai produk segar dibandingkan dengan produk olahan. Hujan selain memudahkan petani untuk mendapatkan air dalam budidaya tanaman sayuran juga berarti sejumlah tantangan dan kendala yang akan datang dan mengancam keberhasilan panen atau menurunnya mutu produk sayuran.


Perubahan fisik yang muncul akibat hujan bagi lingkungan tumbuh tanaman adalah meningkatnya kelembaban udara dan meningkatnya kandungan air dalam tanah. Kedua hal tersebut berdampak pada percepatan perkembangan patogen baik jamur maupun bakteri, terganggunya keseimbangan nutrisi tanaman di dalam tanah serta munculnya kerusakan fisik lain berupa pecah batang , pecah buah juga robohnya tanaman.


Beberapa teknik untuk meningkatkan keberhasilan budidaya sayuran akan disajikan dan dilengkapi dengan tinjauan penyakit - penyakit utama yang biasa menyerang tanaman di musim hujan, uraian singkat mengenai siklus air, proses kehilangan dan pergerakan nutrisi tanaman utama, serta uraian dampak genangan air pada tanaman.


• Kerusakan Tanaman Akibat Kelebihan Air

Organ tanaman sayuran banyak yang bersifat sukulen atau mempunyai kandungan air yang tinggi. Karena air hujan juga mengandung cukup banyak nitrogen maka beberapa jenis sayuran cenderung lebih mudah pecah pada waktu hujan sebagai contoh pecahnya batang tanaman melon, pecah buah semangka dan pecah kubis.

Akibat lain dari kebanyakan air bagi tanaman sayuran adalah munculnya gejala layu karena tanaman keracunan nitrogen. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada waktu air memenuhi seluruh rongga udara di dalam tanah maka kebutuhan oksigen akar tidak terpenuhi. Pada kondisi cukup oksigen nitrogen tersedia bagi tanaman dalam bentuk NH4+ atau NO3- sedangkan pada kondisi anaerob atau tergenang air ion - ion nitrogen tersebut tereduksi menjadi NO2 yang sangat beracun bagi tanaman. Sebagian besar tanaman sayuran sangat peka terhadap kebanyakan air.


Kebanyakan air dalam tanah juga menyebabkan rendahnya daya dukung tanah terhadap tetap tegaknya tanaman menjadi rendah. Hal yang sering terjadi adalah robohnya tanaman akibat hujan angina meskipun tanaman sudah ditopang dengan lanjaran.


Gangguan lain yang disebabkan oleh limpahan air hujan adalah keseimbangan nutisi dalam tanah. Bentuknya dapat berupa rontoknya bunga dan buah serta turunnya mutu buah khususnya dalam kemanisan buah.


Teknik budidaya yang paling popular digunakan untuk mengurangi kelebihan air adalah dengan pembuatan saluran drainase. Terdapat dua macam cara pembuatan saluran drainase yaitu saluran drainase di atas permukaan tanah dan saluran drainase di bawah permukaan tanah.


Saluran drainase di atas permukaan tanah dimaksudkan untuk mengurangi genangan, mencegah kejenuhan air yang berkepanjangan dan mempercepat aliran ke arah pembuangan tanpa terjadinya erosi tanah. Drainase ini mencakup parit-parit pemasukan dan pembuangan dalam petak penanaman termasuk di dalamnya parit yang ada diantara bedeng penanaman.


Saluran drainase di bawah permukaan dimaksudkan untuk memindahkan kelebihan air di dalam tanah. Drainase ini dapat menurunkan tingginya kandungan air baik karena curah hujan, air irigasi permukaan , limpasan dari dataran yang lebih tinggi, dan air resapan. Bentuknya bervariasi ada drainase gorong-gorong, drainase batu, drainase kotak dan drainase bamboo.


• Kerusakan Akibat Meningkatnya Perkembangan Penyakit

Datangnya musim hujan bulan Oktober hingga Maret ini selain memberikan persediaan air yang cukup bagi tanaman, ternyata juga dapat memberikan dampak negatif berupa lingkungan udara yang lembab. Kelembaban yang tinggi ini sangat kondusif bagi perkembangan tumbuhnya jamur maupun bakteri. Sayangnya, tidak hanya jamur dan bakteri yang menguntungkan yang hidup secara pesat dalam keadaan ini, melainkan juga yang merugikan. Bahkan disinyalir pertumbuhan jamur yang merugikan termasuk diantaranya penyebab berbagai penyakit tanaman bisa lebih tinggi. Akibatnya tentu saja resiko serangan penyakit di musim hujan menjadi lebih tinggi dibandingkan musim kemarau.

Adanya penyakit pada tanaman hortikultura tentu saja merugikan karena selain dapat mengurangi produktivitas maupun kualitas, juga dapat menyebabkan kegagalan panen. Berikut adalah beberapa penyakit tanaman sayuran yang biasa dijumpai di musim hujan yang menyebabkan kegagalan atau menurunkan mutu produk sayuran :


• Tanaman Cabai

Antracnose (Busuk Buah)
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Collectroticum gloeosporioides dan dilaporkan ditemukan di hampir seluruh dunia. Adapun gejala serangannya antara lain sebagai berikut : Pada buah muda ataupun tua permukaanya nampak bercak berair dan berkembang dengan cepat hingga berdiameter 3 – 4 cm. Bercak luka menurun dan berwarna merah tua kehitaman yang menampakkan massa spora yang berbentuk melingkar – lingkar. Adanya musim hujan dengan suhu dan kelembaban yang tinggi ini menjadi penyebab meningkatnya perkembangan jamur. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara : treatment benih, rotasi tanaman dan aplikasi fungisida Victory 80WP diselingi Promefon 250EC.

Cercospora Leaf Spot

Penyakit ini sama halnya seperti cacar pada manusia yaitu menimbulkan bintik-bintik/bercak-bercak melingkar terutama pada daunnya. Penyebabnya tidak lain adalah jamur Cercospora capsici. Penyakit bercak daun ternyata menyebar merata di seluruh dunia khususnya pada tanaman cabai.
Gejala serangan daun yang terluka berbentuk bulat dengan diameter 1 cm yang dikelilingi warna coklat dan berwarna abu - abu di tengahnya (seperti mata katak). Serangan yang terjadi menyebabkan daun rontok, baik dengan gejala daun menguning ataupun tanpa gejala daun menguning. Luka yang timbul pada batang, tangkai daun, dan tangkai buah berbentuk elips dengan pusat abu-abu yang dikelilingi warna gelap disekitarnnya. Buahnya tidak ikut terserang penyakit ini. Jamur ini terdapat pada benih dan seresah daun yang telah terkena serangan. Lamanya waktu hujan dan kebasahan daun serta jarak tanam yang rapat dapat mendorong perkembangan penyakit. Penyemprotan fungisida Victory 80WP dapat mengendalikan penyakit, tetapi perkembangannya bergantung pada kondisi lingkungan sekitarnya apakah sesuai untuk perkembangan penyakit ini.
 
Choanephora Blight
Penyakit ini merupakan penyakit layu pada ujung cabai yang disebabkan Choanephora cucurbitarum. Meskipun termasuk jarang karena hanya ditemukan di daerah tropis, namun kita tetap harus mewaspadainya. Gejala Serangan penyakit ini ditandai dengan ujung cabang yang menjadi layu. Jika diamati dengan teliti akan tampak keperakan yang berbentuk seperti jamur dengan ujung yang gelap. Jamur ini juga dapat membunuh bunga dan kuncup bunga. Tingginya curah hujan dan suhu di musim hujan sangat mempengaruhi keberadaannya. Karena informasi yang didapatkan sangat sedikit, pengendalian yang tepat dan efektif terhadap penyakit ini masih dalam penelitian. Namun demikian, penyemprotan fungisida Victory 80WP dan Kocide 77WP dapat mencegah serangan penyakit.
 
Bacterial Spot
Bacterial spot atau bercak bakteri pada tanaman cabai berbeda dengan bercak melingkar cercospora. Penyakit ini disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv. Vesicatoria. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit cabai yang umum dialami petani karena ditemukan di seluruh dunia. Gejala Serangannya ditandai dengan timbulnya bercak berair yang mengering dengan dikelilingi warna kuning pada daun. Luka yang timbul dimulai dari bagian atas hingga mencapai bawah daun. Daun yang terkena serangannya menjadi kuning dan rontok. Luka pada buah berwarna gelap dan berbintik - bintik. Bercak nekrotis timbul pada batang dan tangkai daun. Perkembangan jamur ini disebabkan karena terbawa benih dan bisa berada pada seresah daun dari tanaman yang terserang. Banyak jenis bakteri ini yang menyerang cabai dan tomat. Penyakit ini juga didorong oleh suhu tinggi, kabut yang tebal, serta pengairan dengan system leb.

Pengendaliannya dapat dilakukan dengan melakukan pergiliran dengan tanaman yang tahan dan non-sayur. Selain itu juga dengan menggunakan benih yang bebas hama dan penyakit. Jenis varietas yang tahan terhadap penyakit ini mulai banyak, tetapi terkadang tidak untuk semua jenis bakteri. Penyemprotan fungisida tembaga seperti Kocide 77WP sangat efektif dalam mengendalikan serangan penyakit ini. Sungkup untuk menahan hujan juga dapat mengurangi serangan penyakit ini di musim penghujan.


Bacterial Soft Rot

Penyakit busuk lunak bakteri ini disebabkan oleh Erwinia carotovora sub sp. Carotovora dan ditemukan di seluruh dunia. Gejala Serangan ditandai dengan adanya bercak berair yang menyebar ke seluruh buah. Buah yang terserang menjadi rontok atau tergantung seperti kantong yang penuh air. Selama masa panen, pembusukan biasanya dimulai pada batang dan diikuti oleh buah. Penyakit ini ternyata tidak hanya menyerang cabai saja melainkan dapat terjadi pada berbagai macam buah dan sayuran. Bakteri penyebab penyakit ini terdapat pada seresah tanaman, serangga, bahkan di tanah. Bakteri ini masuk ke tanaman melalui luka yang ditimbulkan oleh serangga taupun luka mekanis.

Kondisi hujan dan suhu yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan bakteri ini. Buah yang telah dipanen pun bisa terkena penyakit ini dari air yang digunakan untuk mencuci buah. Untuk mengendalikannya dapat dilakukan pergiliran tanaman atau dengan dengan menanam tanaman yang tahan serta non - sayur. Selain itu system darinase lahan pun harus diperbaiki sehingga lahan cepat mengering dan mengurangi percikan air tanah. Kemudian pemanenan buah dianjurkan dilakukan saat kondisi kering dan hati-hati untuk menghindari adanya luka. Jika memungkinkan sebisa mungkin menghindari mencuci buah dengan air sembarang sebelum disterilisai dengan klorin.
 
Bacterial Wilt
Bacterial Wilt atau layu bakteri pada cabe yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum ini termasuk salah satu penyakit yang ditakuti petani cabe. Meskipun hanya ditemukan di daerah tropis dan subtropics yang memiliki curah hujan tinggi saja namun kerusakan akibat penyakit ini tidaklah sedikit karena bisa mengancam kegagalan panen yang cukup besar. Awal gejala serangan yang timbul adalah adanya layu pada daun terbawah (atau daun teratas pada bibit) yang diikuti oleh layu yang tiba - tiba pada seluruh tanaman tanpa adanya gejala kekuningan pada tanaman. Penyakit ini timbul pada sekelompok tanaman saja atau mungkin hanya satu tanaman saja. Jaringan angkut tanaman sakit menjadi coklat serta pembusukan pada korteks yang dekat dengan tanah. Aliran bakteri akan muncul dari jaringan angkut tanaman yang dipotong melintang dari batang terbawah dan akan mengendap di air. Penyakit ini dapat menyerang hampir pada 200 jenis tanaman yang berbeda. Tanaman yang sering terserang adalah tomat, tembakau, kentang dan terung, disamping itu juga sangat merusak pada tanaman cabai. Bakteri ini dapat bertahan di tanah dalam waktu lama. Masuknya bakteri ini melalui luka pada akar ataupun luka akar yang disebabkan oleh serangga, nematode, atau pengolahan tanah. Suhu yang tinggi dan kelembaban tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini. Pengendalian penyakit layu dapat dilakukan antara lain : dengan menggunakan bedeng semai yang bebas dari hama dan penyakit, melakukan fumigasi pada bedeng semai serta sterilisasi media tanam. Kemudian lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman lain seperti padi misalnya, pergiliran ini akan mengurangi jumlah bakteri. Hindari system penanaman yang dapat merusak akar. Gunakan bedengan yang lebih tinggi untuk memudahkan drainase. Cabai besar lebih tahan terhadap penyakit ini dibanding paprika. Jenis yang tahan terhadap penyakit ini sedang dikembangkan tetapi belum tersedia. Untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan penyemprotan larutan Kocide 77WP konsentrasi 5 gr / L dengan volume semprot 200 ml / tanaman saat tanaman mulai berbuah atau mulai ada gejala serangan dengan interval 14 hari.

• Tanaman Kubis - kubisan
Alternaria Leaf Spot
Seperti halnya pada tanaman cabe, bercak alternaria pun dapat menyerang kubis - kubisan. Namun, penyakit pada kubis ini disebabkan oleh Alternaria brassicae, A. brassicicola. Hampir seluruh tanaman kubis - kubisan sangat peka terhadap bercak daun Alternaria dan dapat menyerang tanaman pada seluruh fase pertumbuhan. Gejala yang ditimbulkan oleh 2 pathogen ini sama dan bisa ditemukan dalam satu tanaman. Serangan pada tanaman di persemaian dapat mengakibatkan damping off atau tanaman kerdil. Bentuk Bercak daun sangat beragam ukurannya dari sebesar lubang jarum hingga yang berdiameter 5 cm. Umumnya serangan dimulai dengan adanya bercak kecil pada daun yang membesar hingga kurang lebih berdiamter 1,5 cm dan berwarna gelap dengan lingkaran konsentris. Perubahan warna menjadi coklat pada head cauliflower dan brokoli juga disebabkan oleh pathogen ini. Patogen ini juga menimbulkan bercak elips nekrotis pada benih. Penyakit ini disebabkan oleh patogen yang terbawa benih. Alternaria sendiri dapat disebarkan oleh angin. Serangan dapat dipercepat oleh cuaca yang lembab dengan suhu optimum antara 25 – 30oC. Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain : menggunakan benih yang bebas dari patogen ini. Air panas dan perlakuan benih dengan bahan kimia juga sangat efektif. Kemudian , penggunaan fungisida Promefon 250EC juga dapat diterapkan untuk mengendalikan perkembangan beberapa penyakit. Hindari penyiraman pada head cauliflower dan brokoli untuk mencegah pembusukan head.

Bacterial Soft Rot
Penyakit busuk lunak ini sangat sering dijumpai pada tanaman kubis - kubisan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora ini ditemukan di seluruh dunia. Busuk lunak dapat menyerang seluruh tanaman kubis-kubisan, tetapi lebih sering menyerang sawi putih dan kubis. Jaringan tanaman yang telah terserang menunjukkan gejala basah dan diameter serta kedalamannya melebar secara cepat. Bagian tanaman yang terkena menjadi lunak dan berubah warna menjadi gelap apabila serangan terus berlanjut. Tanaman yang terkena busuk lunak menimbulkan bau yang khas yang dimungkinkan oleh adanya perkembangan organisme lain setelah pembusukan terjadi. Serangan ini bisa terjadi di lahan, saat pengangkutan, ataupun saat penyimpanan. Bakteri busuk lunak timbul dari seresah tanaman yang telah terinfeksi, melalui akar tanaman, dari tanah, dan beberapa serangga. Luka pada tanaman seperti stomata pada daun, serangan serangga, kerusakan mekanis, ataupun bekas serangan dari pathogen lain merupakan sasaran yang empuk untuk serangan bakteri.
Hujan dan suhu yang tinggi mendorong penyebaran di lahan. Infeksi pada saat pengangkutan dan penyimpanan merupakan kontaminasi bakteri saat di lahan maupun pasca panen melalui peralatan pengangkutan dan panen serta tempat penyimpanan. Bakteri busuk lunak dapat berkembang pada suhu 5 – 37oC dengan suhu optimum berkisar 22oC. Pengendalian secara preventif bisa ditempuh melalui kebersihan lingkungan dan sistem budidaya. Menunggu tanah melapukkan sisa-sisa tanaman lama di lahan sebelum menanam tanaman selanjutnya sangat dianjurkan untuk mengatasi hal ini. Lahan harus memiliki drainase yang baik untuk mengurangi kelembaban tanah serta jarak tanamnya harus cukup memberikan pertukaran udara untuk mempercepat proses pengeringan daun saat basah. Pembuatan pelindung hujan dapat pula menghindari percikan tanah dan pembasahan daun yang akan mengurangi gejala busuk lunak. Penyemprotan bacterisida seperti Kocide 77WP dengan interval 10 hari sangat dianjurkan terutama saat penanaman musim hujan.
 
Black Rot
Penyakit busuk hitam (Black rot) yang disebabkan Xanthomonas campestris pv. Campestris termasuk salah satu penyakit penting pada tanaman kubis - kubisan. Busuk hitam dapat menyerang seluruh tanaman kubis - kubisan. Gejala awal yang timbul adalah pada tepi daun dan berlanjut hingga klorosis membentuk huruf V. Dengan berjalannya waktu, gejala yang timbul tadi kemudian mengering dan seperti terbakar (nekrotis). Serangan umumnya terjadi pada pori daun, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat menyerang di bagian daun mana saja yang telah terserang serangga ataupun luka secara mekanis sehingga memudahkan bakteri masuk. Bakteri ini menyerang jaringan pengangkutan tanaman dan dapat berpindah secara sistematis dalam jaringan pengangkutan tanaman tersebut. Jaringan angkut yang terserang warnanya menjadi kehitaman yang dapat dilihat sebagai garis hitam pada luka atau bisa juga diamati dengan memotong secara melintang pada batang daun atau pada batang yang terkena infeksi. Busuk hitam juga dapat menyebabkan terjadinya busuk lunak. Bakteri banyak terdapat pada seresah dari tanaman yang terinfeksi, tetapi akan mati jika serasah tadi melapuk. Bakteri ini juga terdapat pada tanaman kubis - kubisan yang lain dan tanaman rumput-rumputan serta dapat pula terbawa benih. Suhu serta curah hujan yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan busuk hitam. Bakteri ini berada pada tetesan butir air dari tanaman yang terluka serta dapat menyebar ke seluruh tanaman melalui manusia ataupun peralatan yang sering bergerak melintasi lahan saat kondisi tanaman sedang basah.Pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman yang bukan jenis kubis - kubisan, sehingga akan memberikan waktu yang cukup bagi seresah dari tanaman kubis - kubisan untuk melapuk. Lalu menggunakan benih bebas hama dan penyakit yang dihasilkan di iklim yang kering. Hindari untuk bekerja di lahan saat daun tanaman basah. Tanamlah varietas kubis yang tahan terhadap busuk hitam. Penyemprotan bakterisida Kocide 77WP sangat dianjurkan , terutama untuk budidaya di musim penghujan.

Clubroot
Clubroot atau Akar Gada merupakan penyakit terpenting pada tanaman kubis - kubisan yang disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae. Penyakit ini menyebar merata diseluruh areal pertanaman kubis di seluruh dunia; sering dijumpai pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi . Hampir seluruh tanaman kubis-kubisan sangat rentan terserang akar gada. Kubis, sawi putih, dan Brussels sprout sangat rentan terkena akar gada. Gejalanya adalah pembesaran akar halus dan akar sekunder yang membentuk seperti gada. Bentuk gadanya melebar di tengah dan menyempit di ujung. Akar yang telah terserang tidak dapat menyerap nutrisi dan air dari tanah sehingga tanaman menjadi kerdil dan layu jika air yang diberikan untuk tanaman agak sedikit. Bagian bawah tanaman menjadi kekuningan pada tingkat lanjut serangan penyakit. Spora dapat bertahan di tanah selama 10 tahun, dan bisa juga terdapat pada rumput - runputan. Penyakit ini bisa menyebar melalui tanah, dalam air tanah, ataupun dari tanaman yang sudah terkena. Penyakit ini menyukai tanah yang masam dan serangan dapat terjadi pada suhu antara 10 dan 32oC. Penyakit ini memiliki berbagai bentuk gejala serangan sehingga mendorong untuk memuliakan tanaman yang tahan terhadap penyakit ini.

Pengendalian dilakukan dengan Penggunaan bibit yang bebas hama dan penyakit sangatlah penting dalam budidaya tanaman ini. Pergiliran tanaman kurang sesuai diterapkan untuk kasus ini karena sporanya dapat bertahan lama serta gulma yang dapat menyebabkan penyakit ini. Pengapuran tanah untuk meningkatkan pH menjadi 7.2 sangat efektif untuk mengurangi perkembangan penyakit. Penyiraman fungisida Promefon 250EC pada lubang tanam yang dicampur dengan air saat tanam juga dapat mengurangi perkembangan penyakit. Tanaman yang taha haruslah diuji di beberapa lokasi karena jenis serangannya yang berbeda-beda di setiap lokasi.

• Tanaman Timun-timunan

Alternaria Leaf Spot
Penyakit bercak ternyata tidak hanya menyerang tanaman kubis maupun cabai saja namun juga pada tanaman yang tergolong timun - timunan. Penyakit bercak pada timun ini disebabkan jamur Alternaria cucumerina. Biasanya, penyakit ini menyerang hanya satu jenis tanaman saja. Tanaman dapat terserang pada berbagi fase pertumbuhan. Serangan pada bibit tanaman dapat menyebabkan mati atau kerdil. Sedangkan pada tanaman yang lebih tua akan layu pada tengah hari pada beberapa waktu, kemudian layu untuk seterusnya dan akhirnya mati. Jaringan angkut tanaman menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama. Penyakit ini bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin - mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, dan air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan : menggunakan varietas yang tahan. Menghindari penanaman di lahan yang telah diketahui mengandung penyakit ini. Serta mencuci peralatan saat berpindah dari lahan satu ke lahan lainnya. Lahan yang tergenangi untuk padi dapat mengurangi keberadaan penyakit di tanah. Apabila terlanjur ada serangan, dianjurkan untuk menyemprot fungisida Promefon 250EC bergantian dengan Victory 80WP.

Fusarium Wilt

Layu fusarium merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman famili timun - timunan. Penyebabnya adalah Fusarium oxysporum f.sp. cucumerinum pada mentimun, F. oxysporum f.sp. melonis pada melon cantaloupe; dan F. oxysporum f.sp. niveum pada semangka. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, namun beberapa jenis terdapat hanya pada lokasi tertentu saja. Seperti halnya penyakit alternaria, penyakit ini hanya menyerang satu jenis tanaman saja. Tanaman yang terserang bisa terjadi pada berbagai tahap pertumbuhan. Mulai dari bibit hingga tanaman tua. Baik saat bibit maupun tanaman dewasa , serangan penyakit ini dapat meyebabkan layu yang akhirnya mati. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat.Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin - mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini. Adapun pengendalian nya dapat dilakukan dengan : menggunakan varietas yang tahan bila memungkinkan. Hindari lahan yang telah diketahui mengandung penyakit ini. Cucilah peralatan saat berpindah dari lahan satu ke lahan lainnya. Lahan yang tergenangi untuk padi dapat mengurangi keberadaan penyakit di tanah.

Downy Mildew

Downy Mildew termasuk penyakit yang paling merusak pada tanaman timun-timunan yang disebabkan oleh jamur Pseudoperonospora cubensis. Penyakit ini banyak terdapat pada mentimun dan melon, tetapi sesekali menyerang dapat merusak seluruh tanaman timun-timunan. Gejala yang timbul biasanya terjadi pada daun yang berupa bercak kekuningan yang berubah dari kecoklatan menjadi coklat tua. Saat kelembaban tinggi, timbulnya spora menjadi bukti pada bagian bawah daun yang luka dimana spora tadi masuk ke dalam daun melalui stomata dan menghasilkan spora yang berwarna. Penyakit ini merupakan parasit yang dapat berada pada tanaman yang dibudidayakan, tanaman local / induk, ataupun jenis timun-timunan yang liar di daerah tropis dan subtropics.

Spora yang terbawa oleh udara atau percikan air hujan menjadi penyebab utama penyebaranya. Selain itu, adanya perbedaan suhu yang tinggi ditambah dengan kelembaban yang tinggi dari embun , kabut, atau hujan mempengaruhi pesatnya penyebaran sporanya. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan varietas yang tahan bila ada. Penyemprotan fungisida Starmyl 25WP dicampur Victory 80WP sangat dianjurkan jika tidak ada varietas yang tahan dan guna mencegah serta mengendalikan penyakit agar tidak meluas.


Late Blight
Busuk Daun atau Late Blight merupakan penyakit busuk pada tanaman tomat yang disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Penyakit ini ditemukan di iklim sedang dan daerah datarn tinggi tropis. Penyakit late blight ini tidak hanya menyerang bagian daun saja melainkan juga batang serta buahnya. Pada bagain daun serangan ditandai dengan munculnya potongan - potongan kecil yang tidak beraturan dan berair serta menutupi bagian terbesar daun. Pembentukan spora jamur dapat dilihat pada sisi bawah daun dan berwarna putih. Kemudian luka mengering dan menjadi coklat. Akhirnya terjadi bercak pada seluruh daun. Pada bagian batang penyakit ini ditandai dengan muncul luka - luka kecil yang tidak beraturan dan berair dan dapat mematikan bagian batang dan tangkai daun yang terserang, atau menempel, dan membentuk luka berwarna coklat tua. Sedangkan pada bagian buahnya ditunjukkan dengan permukaan halus, kehijauan hingga coklat, bagian yang memiliki bentuk tidak beraturan tersebut membuat buah menjadi kasar dan permukaan buah menjadi ulet. Luka dapat melebar pada seluruh buah.

Daun yang basah dalam waktu yang lama dari seringnya hujan atau embun, serta kondisi suhu dingin hingga sedang merupakan kondisi yang sesuai untuk perkembangan penyakit ini. Adanya cuaca yang kering dan panas dapat menghentikan perkembangan penyakit ini.


Jamur penyebab penyakit busuk daun dapat bertahan pada tanaman tomat dan kentang terutama pada umbi kentang. Tetapi tidak dapat bertahan pada jaringan yang melapuk. Spora menyebar melalui angin dan percikan air hujan. Air yang berada di permukaan tanaman pun bisa menyebabkan perkecambahan dan penyerangan spora. Pengendalian dapat dilakukan dengan memberikan fungisida seperti Starmyl 25WP (Metalaksil), Victory 80WP (Mancozeb), Kocide 77WP (tembaga hidroksida). Gunakan tanaman yang bebas hama dan penyakit. Hindari penanaman tomat dekat lahan kentang atau lahan yang sebelumnya pernah ditanami kentang. Bakar seresah tanaman tomat atau kentang yang terinfeksi. Beberapa tanaman memiliki ketahanan terhadap jenis 0, tapi tidak tahan terhadap jenis 1.


Bacterial Wilt

Seperti halnya pada tanaman cabe, penyakit layu bakteri juga bisa menyerang tanaman tomat. Namun, penyebabnya adalah Ralstonia solanacearum, yang sebelumnya dikenal dengan Pseudomonas solanacearum. Serangan paling parah terdapat di daerah tropis dan subtropics dengan curah hujan tinggi. Penyakit layu bakteri menyerang hanya pada beberapa kelompok tanaman saja. Gejala awal ditunjukkan berupa layu pada daun - daun pucuk, dua hari kemudian layu mendadak dan permanent. Akar adventis dapat berkembang pada batang utama. Gejala tambahan berupa pencoklatan pada jaringan pembuluh, jaringan gabus berair dan diikuti pencoklatan dan kemudian pecoklatan jaringan kortek yang dekat dengan tanah. Aliran masa bakteri dapat dilihat ketika potongan batang yang masih segar dicelupkan dalam air.

Diantara beberapa tanaman hortikultura yang ada, tomat merupakan tanaman yang paling peka terhadap penyakit ini. Bakteri penyebab layu ini ternyata dapat bertahan di dalam tanah dalam waktu yang lama meskipun tanpa adanya tanaman inang. Bakteri ini menembus akar melalui luka, yang dapat disebabkan oleh serangga, nematode dan luka akibat praktek budidaya. Suhu dan kelembaban tanah yang tinggi sangat kondusif / cocok untuk pertumbuhan penyakit ini. Hingga saat ini belum ada pengendalian secara kimiawi yang effektif . Namun untuk pencegahan sebaiknya sebelum tanam, perlu dilakukan sterilisasi tanah atau pengasapan bedengan. Pergiliran system tanam dengan tanaman tahan kurang berhasil, namun demikian pergiliran dengan tanaman padi dapat mengurangi gejala sengan penyakit layu bakteri. Varietas yang toleran dapat bertahan hingga 70 – 80%. Gunakan bedengan yang tinggi agar drainase dapat berjalan baik. Menjaga tanah agar tetap pada pH 5.5 atau lebih tinggi. Hindari penggunaan lahan yang telah terinfeksi oleh nematode.


Blossom End Rot

Busuk Ujung Buah atau Blossom End Rot juga termasuk penyakit penting pada tanaman tomat terutama di musim hujan. Penyakit ini ditandai dengan adanya luka berwarna kecoklatan sampai coklat tua pada bagian ujung buah yang nampak cekung. Luka tersebut membesar dan menjadi lebih cekung dan kulit mengelupas, kemudian diikuti oleh busuk kering. Jamur berwarna hitam tumbuh pada permukaan yang luka. Busuk ujung buah bukanlah disebabkan oleh penyakit namun lebih disebabkan oleh kekurangan unsur kalsium. Kondisi musim hujan yang ada berdampak pada berkurangnya serapan unsur kalsium pada tanaman tomat antara lain sehingga menimbulkan fluktuasi kelembaban tanah maupun kemasaman tanah, penggunaan nitrogen dalam bentuk ammonium, pemupukan nitrogen yang berlebihan, kelembaban relatif yang tinggi dan kerusakan akar. Yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan. Agar tidak terjadi hal seperti ini maka dianjurkan : menggunakan varietas yang lebih tahan terhadap penyakit ini. Jika perlu, berikan kapur atau pemupukan kalsium sebelum tanam. Irigasi selama cuaca kering dan gunakan mulsa agar kelembaban tanah tempat tumbuh tanaman konstan. Perawatan tanaman harus hati - hati untuk mengurangi resiko kerusakan akar. Hindari penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, khususnya dalam bentuk ammonium. Hindari pula lahan yang sulit diairi atau yang mempunyai tingkat kemasaman tinggi. Penyemprotan pupuk mikro FItomic setiap minggu mulai awal pembentukan buah sangat mengurangi timbulnya penyakit ini.
 
SUMBER :http://bp3kl.blogspot.com/2012/02/cara-budidaya-tanaman-hortikultura-pada.html

Selasa, 11 Maret 2014

Pembibitan Anggur

Pembibitan Anggur

Pembibitan Anggur
1)Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif
(cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan
stek. Bibit stek yang baik adalah :
a)Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk
yang sudah berumur di atas satu tahun.
b)Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
c)Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah
hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
d)Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak
sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
2)Teknik Penyemaian Benih
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek)yaitu :
a)Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang
sempai kira-kira selama 5 hari
b)Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang
dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa
polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
3)Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a)Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
b)Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
Pembibitan Anggur
1)Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif
(cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan
stek. Bibit stek yang baik adalah :
a)Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk
yang sudah berumur di atas satu tahun.
b)Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
c)Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah
hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
d)Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak
sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
anggur
2)Teknik Penyemaian Benih
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek)yaitu :
a)Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang
sempai kira-kira selama 5 hari
b)Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang
dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa
polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
3)Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a)Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
b)Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
4)Pemindahan Bibit
a)Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untuk
dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
b)Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.

http://carabudidaya.com/pembibitan-anggur/

BUDIDAYA MELON DI LAHAN SEMPIT DENGAN POLYBAG

BUDIDAYA MELON DI LAHAN SEMPIT DENGAN POLYBAG

Buah Melon ( Cucumis melo, L) dikenal sebagai buah meja yang sangat digemari oleh masyarakat. Melon merupakan tanaman semusim yang tumbuh menjalar sebangsa mentimun.   Alangkah asiknya bila kita bisa panen melon di halaman rumah kita dengan lahan sempit.  Teknologi pertanian sudah sangat maju hingga kita bisa menanm melon cukup di dalam polibag saja.

Berikut ini yang harus disipakan untuk menanam melon dalam polibag.
Alat :
    Polybag ukuran. 37 cm x 40 cm
    Rambatan dari bambu, Reng Kayu ukuran 2 x 4 cm
    Paku ukuran 2 – inch
    Tali Rafia. Slang plastik ½ inch 10 m
    Gunting dan pisau pemotong

Saprodi
Benih melon, Pupuk Kandang, Pupuk NPK, Urea, Kapur, Insektisida, Fungsisida, Herbisida

Budidaya dengan system polybag ( kantong plastik) sebaiknya pada musim yang pas supaya pas panen nanti cuaca sedang panas.  adapun  caranya sebagai berikut:
a.Media Tanam
  Media tanah untuk mengisi polybag terdiri dari tanah, pasir, abu sekam, pupuk kandnag dengan
   perbandingan 1 : 1 : 1
b.Persemaian
   Bersamaan dengan mengisi polybag dilakukan penyemaian benih melon pada media pesemaian
c.Penanaman
Setelah pesemaian berumur sekitar 14 hari dilakukan penanaman pada polyabg, satu batang setiap polybag, dengan jarak penempatan ploybag 50cm x 75 cm.
d.Pemeliharaan
    Pemasangan rambatan dilakukan saat tanaman mulai merambat atau sekitar umur 5 – 8 hari setelah tanam, sambil diatur arah rambatannya.
    Pemangkasan,  sangat penting dilakukan karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman, karena pertumbuhannya sangat cepat maka pemangkasan harus dilakukan setiap hari agar pertumbuhan cabang tidak terlalu panjang. Cabang yang muncul dari ketiak daun pertama sampai daun kedelapan dipotong, dan dari daun kesembilan sampai daun ketigabelas cabang yang tumbuh dipelihara untuk pembuahan setelah daun ketigabelas tidak perlu lagi ada cabang yang dipelihara hingga daun ketujuh belas batang dipotong.
    Pemupukan, pupuk dasar menggunakan pupuk Mutiara 15 gram/polybag diberikan padasaat mengisi polybag, pupuk susulan masing-masing 10 gr/ polybag setiap setengah bulan sekali.
    Seleksi buah, buah yang dipelihara maksimal dua biji setiap pohon diambil dari cabang ke 9 sampai cabang ke 13 untuk mendapatkan buah yang optimal
    Penyiangan, dilakukan setiap setengah bulan sekali atau melihat kondisi lahan
    Pengendalian OPT, hama yang menyerang diantaranya adalahkunang-kunang , ulat pucuk sedang penyakit yang menyerang adalah penyakit antraknosa dan karat daun. Pengendalian lebih banyak secara fisk mekanis dan untuk penyakit menggunakan fungsida Bion – M atau merk lain

e. Panen, melon mulai berbuah sejak umur 20 hari setelah tanam, buah yang sudah diseleksi dipelihara sampai umur sekitar 60 sudah siap panan, dengan ciri – ciri :

    Untuk varietas Sly roket ciri buah setiap panen adalah: 
    Pola jaring yang terbentuk pada kulit buah terlihat sudah rapat;
    Warna kulit buah mulai putih kekuningan;
    Warna kulit buah putih mulai kekuningan;
    Pada tangkai buah terbantuk cincin /lingkaran retak retak;
    Tercium aroma yang khas aroma melon.
 
http://infotanam.blogspot.com/2013/03/budidaya-melon-di-lahan-sempit-dengan.html

Manfaat Daun Srikaya



Manfaat Daun Srikaya

Manfaat Daun Srikaya
Manfaat Daun Srikaya
Srikaya merupakan salah satu buah – buahan yang memiliki bentuk kecil, berwarna hijau dan hanya hidup di daerah tropis saja. Srikaya ini berasal dari Hindia Barat yang baru akan berbuah setelah pohonnya berumur 3 tahun sampai dengan 5 tahun. Rasanya yang manis membuat buah srikaya ini menjadi salah satu buah yang disukai masyarakat, terutama masyarakt Indonesia. Selain itu, buah srikaya ternyata memiliki beberapa khasiat dan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh kita, terutama daun srikaya. Memang benar daun srikaya ini memiliki rasa yang pahit, namun dibalik rasanya yang pahit tersebut memiliki sejuta manfaat untuk tubuh kita.

Berikut adalah beberapa manfaatdaun srikaya yang baik untuk kesehatan tubuh kita :

1. Sebagai obat antiradang.
2. Mengobati penyakit batuk ringan.
3. Menyembuhkan demam.
4. Meredakan nyeri reumatik.
5. Membantu menurunkan kadar asam urat.
6. Mengobati diare.
7. Mengobati disentri.
8. Membantu melancarkan pencernaan.
9. Menyembuhkan flu.

Nah, itulah beberapa khasiat daun srikaya yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Untuk itu, bagi anda yang memiliki gejala penyakit seperti di atas bisa memanfaatkan daun srikaya.


Di atas adalah beberapa manfaat daun srikaya yang sangat baik untuk kesehatan tubuh kita. Masih banyak lagi manfaat dan khasiat daun srikaya ini seperti untuk kesehatan rambut, yaitu mengurangi rambut rontok, menghilangkan kutu pada rambut, dan berbagai manfaat lainnya yang baik untuk tubuh.

Cara mengkonsumsi daun srikaya ini sangatlah mudah, yaitu dengan merebusnya dengan air secukupnya dan sisakan sekitar satu gelas untuk diminum. Minum air hasil rebusan tersebut minimal sehari 2 kali saja secara rutin untuk dapat merasakan efeknya. Semoga bermanfaat.
 
http://tanamanbuahsayur.blogspot.com/2013/08/manfaat-daun-srikaya.html
 
 

Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan



Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan

Buah Pepaya merupakan salah satu buah yang sangat cocok untuk dibudidayakan pada iklim tropis seperti negara kita tercinta (Indonesia), sehingga buah yang satu inisangat mudah untuk didapatkan dan keberandaannya pun cukup melimpah.

Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan
Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan
Mungkin hampir kebanyakan orang tidak terlalu menikmati (suka) akan daun yang satu ini, banyak mengatakan bahwa daun pepaya sangat pahit, tetapi itu semua tergantung cara pengolahannya, jika cara pengolahannya pintar atau baik maka rasa pahit akan hilang atau hanya terasa pahit sedikit saja.

Namun, taukah anda? Dibalik rasa pahit daun pepaya ternyata daun yang satu ini menyimpan rahasia dan kegunaan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita ( pahit dikit tapi menyehatkan tubuh hehhe) hal ini sangat berbanding terbalik dengan rasa buahnya yang cenderung manis dan lembut dimulut.

Ngomongin masalah tumbuhan yang satu ini (pepaya), hampir semuanya dapat kita ambil manfaatnya untuk kesehatan tubuh, mulai dari buahnya, daunnya, akarnya, serta bunganya. Namun sesuai judul diatas berarti kali ini saya akan coba mengulas mengeani manfaat daun pepaya untuk kesehatan tubuh kita.

Sebenarnya apa sajakah manfaat dari daun pepaya itu? Yukss kita lihat bersama-sama apasajakah manfaat daun pepaya. Berikut adalah manfaat yang bisa kita dapatkan dari mengkonsumsi daun pepaya.

Daun Pepaya dapat menambah selera makan si kecil

Wihhh kok bisa yahh? Padahal rasanya pahit heheh. Ketika si anak selera makannya menurun, justru daun dari tumbuhan pepaya ini dapat memberikan solusi bagi anda yang ingin sibuah hatinya kembali lahap 

  • Siapkan pucuk daun pepaya yang masih segar
  • Lalu hamcurkan/haluskanlah daun pepaya tadi dengan menggunakan blander
  • Campurkan air hangat sekitar 200cc serta sedikit garam beryodium.
  • Saring buang ampasnya, dan ambil sekitar 2 sendok berikanlah pada anak anda.

Sebenarnya banyak cara menghilangkan jerawat secara alami, dan salah satunya menggunakan daun pepaya untuk dijadikan masker alami.
Adapun caranya adalah sbb:
  • Siapkan sekitar 3 helai atau 2 helai daun pepaya tua yang masih segar (langsung dari pohonnya)
  • Panaskan atau jemur dahulu daun tadi
  • Diamkan sampai daun layu 
  • Haluskanlah daun tersebut.
  • Campur dengan air 300 CC .
  • Nah daun pepaya siap untuk anda gunakan sebagai masker penghilang jerawat alami.
  • Lakukan cara ini secara rutin supaya mendapatkan hasil yang maskimal

Rasa pahit yang terdapat pada daun pepaya juga bermanfaat baik untuk obat herbal alami demam berdarah ( DBD) adapaun cara pemanfaatan daun pepaya sebagai obat herbal alami adalah sebagai berikut:

Ambil daun pepaya sekitar 3 helai (carialah daun yang masih muda).
  • Siapkan juga air bersih sekitar 0,5 liter dan 2 sendok makan madu murni.
  • Masukan daun dan air kedalam panci (rebuslah)
  • Diamkan dampai air hanya tersisa seperempatnya saja.
  • Rebus daun pepaya dalam 0,5L air, tunggu hingga sisa seperempat.
  • Ambil air rebusan, tunggu hingga dingin, campurkan 2 sendok makan madu murni.
  • Minumlah air rebusan ini rutin 3 kali dalam sehari kerjakan sampai DBD anda hilang.

Seperti yang kita tahu bahwa buah pepaya sangat baik untuk melancarkan sitem pencernaaan dalam tubuh, namun tahuakah anda bahwa daun pepaya yang pahit juga bisa anda gunakan sebagai pelancar system pencernaan tubuh anda. 

Mengapa begitu? Karena dalam daun pepaya terdapat kandungan yang bernama karpain, senyawa ini berguna untuk membantu menghancurkan mikroorganisme yang dapat menggangu system pencernaan tubuh. Nah jika anda mengalami susah pencernaan anda dapat mengkonsumsi buah atau daun pepaya sama saja hehhe.

Nah jika anda ingin mencoba mengkonsumsi daun pepaya karena sudah tau manfaatnya, namun anda masih malas karena rasa pahitnya, sedikit tips untuk menghilangkan rasa pahit dalam daun pepaya yang bisa anda coba:
  • Cara pertama : Remaslah daun pepaya muda dengan menggunakan tambahan sedikit garam dapur, remas hingga daun mengeluarkan lendirnya. Lalu cuci bersih daun menggunakan air bersih, oke langkah selanjutnya daun siap untuk dijadikan kulupan atau diolah.
  • Cara kedua: rebus daun pepaya dicampur dengan daun jambu biji, dengan skala perbandingan, jika daun pepaya yang akan kita rebus 10 helai, maka tambahkan sekitar 10 helai daun jambu biji yang sudah tua. Angkat daun pepaya yang sudah kita rebus dan buanglah daun jambunya, insy@ rasa pahit akan hilang, atau berkurang. 
  • Cara ketiga: anda dapat merebus daun pepaya bersamaan dengan daun singkong, dengan takaran daun singkong lebih banyak kebimbang daun pepaya

    SUMBER : http://tanamanbuahsayur.blogspot.com/2013/07/manfaat-daun-pepaya-untuk-kesehatan.html

Manfaat Bawang Putih



Manfaat Bawang Putih

Manfaat Bawang Putih
Manfaat Bawang Putih 
Bawang putih merupakan bumbu masakan namun selain untuk bumbu masakan bawang putih punya segudang manfaat yang sangat besar untuk manusia nah kamu mau tahu manfaat apa aja yang bisa kita ambil dari bawang putih????

1. Menjaga kesehatan
Dengan memakan bawang putih setiap hari maka kamu sudah menjaga kesehatan kamu sebab bawang putih bermanfaat untuk menjaga jantung, hati, metabolisme, mencegah kanker, serta melawan bakteri dan virus.

2. Sembuhkan Demam
Bawang putih juga baik untuk mengatasi demam caranya haluskan bawang putih dan seduh dengan air panas lalu minum air tersebut untuk meredakan demam.

3. Menghilangkan jerawat
Bawang putih juga sangat baik untuk menghilangkan jerawat caranya iris satu siung bawang putih dan oleskan pada jerawat yang membandel setiap hari. Kandungan anti bakteri di dalam bawang putih pun ampuh menghilangkan jerawat pada wajah.

4. Menyembuhkan luka kering
Seperti menghilangkan jerawat, metode yang sama bisa digunakan untuk menyembuhkan luka kering. Dengan demikian, kulit pun akan terbebas dari luka kering yang mengganggu dan menyakitkan.

5. Desinfektan

Desinfektan atau pembersih kuman alami bisa Anda dapatkan dengan cara menghaluskan 3-4 siung bawang putih yang dicampur dengan cuka serta beberapa tetes minyak lemon.
 
SUMBER : http://tanamanbuahsayur.blogspot.com/2013/09/manfaat-bawang-putih.html

Manfaat Kulit Manggis

Manfaat Kulit Manggis

Manfaat Kulit Manggis
Manfaat Kulit Manggis
Manggis Atau nama latinnya Garcinia Mangostana merupakan tumbuhan tropika malar hijau. Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari wilayah asia tenggara dan tumbuh baik di wilayah lembapan tinggi dgn kadar hujan 180-250 cm pertahun.

Tanaman ini dikenal karena mempunyai buah yang berwana ungu pekat dan rasa buah yang manis menyegarkan. Buah manggis dikenal juga dengan julukan “ratu segala buah”.

Dari beberapa hasil penelitian, ditemukan bahwa buah manggis terutama kulit buahnya kaya dengan 40 dan lebih bahan Xanthones yg merupakan sejenis super antioksida. Selain itu, dalam buahnya terkandung juga cathechins, polikasanida, dan polyphenols sebagai bahan anti bakteri dan antikulat, Zat lainnya yg terdapat dalam buah manggis yaitu Vitamin C, BI & B2, niasin, zat besi, protein, kalsium, serat fiber, dan lainnya. sehingga dengan kandungan yg dimilikinya, buah ini layak digolongkan kedalam salah satu tanaman obat.

Manfaat kulit dan buah manggis bagi tubuh.

Zat-zat yg terkandung dalam kulit dan buah manggis sangat bermanfaat untuk tubuh.
Antara lain :

1. Senyawa xanthone dalam kulit manggis

Xanthone adalah zat anti oksidan yg dapat melawan radikal bebas yang merugikan. Xanthone memiliki sifat antidiabetes, anti peradangan, anti kanker, anti fungi, anti plasmodial dan dapat meningkatkan system kekebalan tubuh. Manfaat Kulit manggis sebagai anti kanker terletak pada ekstrak kulit yang bersifat antiproliferasi untuk menghambat tumbuhnya sel-sel kanker , dan bersifat apoptosis sebagai penghancur sel kanker.

2.Zat anti oksidan dalam buah manggis.

Zat anti oksidan yang terkandung dalam buah dapat menghambat proses penuaan pada tubuh. Dengan adanya zat ini, maka sel-sel tubuh yang rusak akan selalu diperbaiki sehingga orang yg mengkonsumsinya akan selalu terlihat awet muda.

Manfaat buah manggis lainnya yaitu dapat membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan mata bila dikonsumsi secara rutin. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar nutrisi amerika, Buah manggis dapat meningkatkan kesehatan mata, gigi, kulit, dan rambut. Buah manggis juga berperan penting dalam proses penyerapan serta metabolisme protein dan karbohidrat sehingga stamina tubuh tetap terjaga.


Tapi dalam mengkonsumsi buah manggis terutama bagian kulitnya harus sesuai aturan. Perlu diketahui juga, dalam kulit manggis terkandung kadar resin, serat kasar, tanin, serta komponen lainnya yg tidak dpt dicerna dengan baik oleh tubuh pada kadar tinggi.
 
SUMBER : http://tanamanbuahsayur.blogspot.com/2013/08/manfaat-kulit-manggis.html

BERSINAR TANPA DIA