PENERAPAN SISTEM REM TROMOL PADA SEPEDA
MOTOR
LAPORAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan Ditulis dalam Rangka
Uji Kompetensi Belajar di SMK Negeri 1
Randudongkal
Tahun Pelajaran 2017/2018
Disusun Oleh :
Nama :
Ade Winanto Putra
NIS :
16.1.1479
Kelas :
XI TSM 2
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Paket Keahlian : Teknik Bisnis dan Sepeda Motor
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 RANDUDONGKAL
2018
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Laporan yang berjudul “PenerapanSistem Rem Tromol” Disetujui oleh Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dan Disahkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Randudongkal pada tanggal 2018
Pembimbing Penulisan Pembimbing Materi
Dita
Febrianti, S.Pd
Nur Achlis SL S.Pd MT
NIP.
NIP.
Mengesahkan
Kepala Sekolah
Pembimbing Dudi
Drs. H. Sobirin, M.Pd
Suntoro
NIP. 19630307 198803 1 012
MOTO DAN PERSEMBAHAN
A.
Moto
1. Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari
kekuatan, melainkan oleh kekuatan
(Samuel jhonson).
2.
Jika Anda memilki keberanian untuk memulai, Anda juga memiliki
keberanian untuk sukses ( David viscoot).
3.
Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya ( Abraham lincolin).
4.
Setiap waktu dalam kehidupan Anda dapat menjadi permulaan dari sebuah
perkara besar ( Leo buscagila ).
5.
Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkanya
(Alan saporta ).
B. Persembahan
1.
Ayah Ibuku tercinta.
2. Ibu Dita Febrianti selaku wali kelas XI
TSM 2
3.
Bapak Nur Achlis selaku pembimbing materi laporan.
4.
Ibu Dita Febrianti selaku pembimbing penyusunan laporan ini.
5.
Teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada saya
dalam mengatasi segala masalah.
6.
Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.
DAFTAR
ISI
JUDUL .......................................................................................................
i
MOTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
1
B. Tujuan ............................................................................................. 1
1. Tujuan PKL......................................................................................
1
2. Tujuan pembuatan laporan..............................................................
1
C. Sistematika Penulisan......................................................................
2
D. Waktu dan Tempat pelaksanaan......................................................
2
E. Profil bengkel..................................................................................
2
BAB II
PROSES PERAWATAN SISTEM REM
TROMOL
A. Pengertian Rem Tromol....................................................................
B. Fungsi Rem Tromol..........................................................................
C. Cara Kerja.........................................................................................
D. Klasifikasi Rem Tromol...................................................................
E. Komponen Rem Tromol...................................................................
F. Langkah Memperbaiki......................................................................
G. Kelebihan dan
Kekurangan................................................................
H. Cara Membongkar, Memeriksa dan
Memasang................................
I. Diagnosa
Kerusakan..........................................................................
BAB III
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
A. Faktor pendukung..............................................................................
B. Faktor penghambatan........................................................................
C. Manfaat yang diperoleh....................................................................
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan...........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah penulis mengucapkan
atas terselesaikanya pembuatan laporan ini.Laporan ini terselesaikan berkat
kerja keras dari penulis dan bantuan dari berbagai pihak .Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1.
Bapak Drs. H. Sobirin, M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 1
Randudongkal yang telah memberikan izin praktik kepada penulis.
2. Ibu Dita Febrianti, S.Pd selaku
pembimbing penulisan laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL)
3. Bapak Nur Achlis SL S.Pd MT selaku pembimbing teknis pembuatan laporan.
4. Bapak Suntoro selaku pemimpin Bengkel
Sopan motor
5. Bapak Ibu yang tercinta , yang memberikan
dukungan baik moral maupun materil.
6. Teman-teman yang selalu memberi semangat
dalam pembuatan laporan ini.
7.
Semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan ini. Oleh karena itu
saya mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan
karya ilmiah lain di masa mendatang. Dengan demikian saya mengucapkan
terimakasih atas segala dukunganya sehingga laporan ini dapat tersusun dengan
baik
Randudongkal 2018
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang
disahkan oleh Kepala Sekolah. Sistem Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan
oleh peserta didik menengah kejuruan yang mempunyai kompetensi dan keahlian.
Praktek yang dilakukan pada semester ganjil ini agar bisa mendorong peserta
didik untuk mandiri dan disiplin.
Bagi siswa dengan program keahlian Teknik Sepeda Motor dimaksudkan
untuk memperkenalkan dengan dunia kerja sesungguhnya mulai dari proses
perawatan,perbaikan dan perakitan Sepeda Motor. Dengan demikian diharakan siswa
dapat menerapkan pengalamanya dalam dunia kerja dimasa yang akan datang, serta
lebih mandiri dan lebih disiplin.
B. Tujuan
1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
a.
Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada
masing-masng siswa.
b.
Melatih keterampilan yang dimiliki siswa sehingga dapat bekerja
dengan baik.
c.
Melatih tanggung jwab,mental dan kedisiplinan sehingga dapat
bekerja dengan profesional dan tepat waktu.
d.
Meltih Siswa beradaptasi dengan dunia kerja.
2. Tujuan pembuatan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL)
a.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas yang di berikan
sekolah kepada siswa sehubungan dengan pelaksanaan PKL.
b. Memberikan informasi tentang perkembangan
siswa selama melaksanakan PKL.
C. Sistemtika Penulisan
Bab I : Mencakup latar belakang,tujuan Praktek
Kerja Lapangan (PKL),
tujuan pembuatan laporan,sistematika penulisan serta
waku
Dan tempat pelaksanaan.
Bab II : Berisi tentang
pengertian komponen,fungsi Rem
Tromol,keunggulan
Rem Tromol serta cara kerja.
Bab III : Faktor pendukung dan penghambat serta
manfaat yang diperoleh.
Bab IV : Penutup,kesimpulan,saran dan
lampiran-lampiran.
D. Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel Motor N2N
dimulai pada tanggal 18 Juli sampai 17 September 2017
E. Profil Bengkel
Bengkel Motor N2N adalah bengkel yang menyediakan sparepart sepeda
motor dan menerima perawatan serta servis pada kendaraan bermotor, Bengkel yang
terletak di Jl.Raya karangsuru Bantarbolang Disini menyediakan jasa ganti
oli,perawatan ringan dan perawatan berat semua merek motor selain itu juga
menyediakan sparpart.
Setruktur organisasi bengkel :
Ketua bengkel/Mekanik : Suntoro
BAB II
TEORI
Sistem Rem Tromol Sepeda Motor
A. Pengertian Rem Tromol
Rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan
antara kampas rem dengan tromol (drum) yang ikut berputar dengan putaran roda
kendaraan, sehingga diharapkan dapat mengurangi laju motor secara perlahan.
B. Fungsi Rem tromol
Adalah salah satu konstruksi rem
yang cara pengereman
Kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake
drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel
cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda
depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat
berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.
C. Cara Kerja Rem Tromol Sepeda Motor
1. Sebelum rem bekerja.
Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem
belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak
bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.
2. Setengah pengereman
Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi
pergerakan pada komponen rem. Cam akn bergerak memutar dan kanvas akan bergerak
keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan drum/ tromol. Terjadilah
gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.
3. Rem bekerja penuh
Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi
gesekan yang kuat antara tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan
penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya
gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran tromol. Per pengembali
juga meregang maksimal.
4. Pelepasan rem
Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali
pada posisi semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan
kanvas seperti pada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol tidak
ada.
1. Tipe Single Leading Shoe
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem
paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak
untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem
lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.
2. Tipe Two Leading Shoe
Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman
kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan
sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem
cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di
masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe.
Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem
digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu
rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot)
untuk menggerakkan cam.
Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun
menghentikan sepeda motor. Selain itu sistem rem juga berfungsi sebagai alat
pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman. Prinsip rem adalah merubah energi
gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect)
diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek / benda.
Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atau menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang menggunakan model hidrolis.
E. KOMPONEN REM TROMOL
Komponen rem
tromol
- kanvas
rem
- anchor pen
-
cam
- per pembalik
-
tromol/ drum
komponen rem
tromol depaan sepeda motor apabila di urutkan seperti gambar di bawah
1.
Tromol
Drum brake atau tromol rem terletak tengah-tengah roda motor, itulah mengapa rem tromol sepeda motor dapat menghemat pemakaian ruanh pada bagian belakang sepeda motor.
Fungsinya untuk media gesekan agar gaya putar pada roda dapat dihentikan. Tromol rem terbuat dari metal padat yang tahan terhadap panas. Sehingga ketika bergesekan dengan kampas rem, akan menyebabkan perlambatan pada putaran roda.
Drum brake atau tromol rem terletak tengah-tengah roda motor, itulah mengapa rem tromol sepeda motor dapat menghemat pemakaian ruanh pada bagian belakang sepeda motor.
Fungsinya untuk media gesekan agar gaya putar pada roda dapat dihentikan. Tromol rem terbuat dari metal padat yang tahan terhadap panas. Sehingga ketika bergesekan dengan kampas rem, akan menyebabkan perlambatan pada putaran roda.
2.
Brake shoe/sepatu rem
Brake shoe berfungsi sebagai tempat penemlelan kampas rem. Kampas rem rem tromol berbeda dengan kampas rem piringan atau cakram. Kampas rem ini berbentuk persegi panjang yang melengkung.
Biasanya, sepatu rem sudah dijual dalam satu unit dengan kampas rem, sehingga ketika akan melakukan penggantian kampas rem otomatis brake shoe juga ikut diganti.
Hal ini berbeda pada sistem rem tromol bus, pada bus dan truck sepatu rem tidak diganti. Hanya kampas rem yang diganti menggunakan proses pengelingan.
Brake shoe berfungsi sebagai tempat penemlelan kampas rem. Kampas rem rem tromol berbeda dengan kampas rem piringan atau cakram. Kampas rem ini berbentuk persegi panjang yang melengkung.
Biasanya, sepatu rem sudah dijual dalam satu unit dengan kampas rem, sehingga ketika akan melakukan penggantian kampas rem otomatis brake shoe juga ikut diganti.
Hal ini berbeda pada sistem rem tromol bus, pada bus dan truck sepatu rem tidak diganti. Hanya kampas rem yang diganti menggunakan proses pengelingan.
3.
Kampas rem
Kampas rem adalah bahan semi organik yang digunakan sebagai media gesek bersama tromol rem. Kampas rem terbuat dari bahan organik dan keramik supaya dapat bertahan pada suhu tinggi dan tidak melukai tromol rem.
Bahan penyusun kampas rem akan terkikis selama proses pengereman terus berlangsung. Untuk itu dalam kurun waktu tertentu kampas rem bisa habuis dan perlu penggantian.
Lamanya penggantian tergantung ketahanan kampas rem dan bahan penyusunya, untuk mengenal lebih detail tentang kampas rem,
Kampas rem adalah bahan semi organik yang digunakan sebagai media gesek bersama tromol rem. Kampas rem terbuat dari bahan organik dan keramik supaya dapat bertahan pada suhu tinggi dan tidak melukai tromol rem.
Bahan penyusun kampas rem akan terkikis selama proses pengereman terus berlangsung. Untuk itu dalam kurun waktu tertentu kampas rem bisa habuis dan perlu penggantian.
Lamanya penggantian tergantung ketahanan kampas rem dan bahan penyusunya, untuk mengenal lebih detail tentang kampas rem,
4.
Tuas penggerak
Tuas penggerak rem akan menggerakan sepatu rem untuk menekan tromol rem saat pedal rem ditekan. Tuas rem bekerja secara mekanik melalui sebuah cam yang terletak di ujung tuas penggerak.Saat tuas pemggerak rem bekerja, cam akan mendorong sepatu rem untuk menekan drum brake.
Tuas penggerak rem akan menggerakan sepatu rem untuk menekan tromol rem saat pedal rem ditekan. Tuas rem bekerja secara mekanik melalui sebuah cam yang terletak di ujung tuas penggerak.Saat tuas pemggerak rem bekerja, cam akan mendorong sepatu rem untuk menekan drum brake.
5.
Return spring
Return spring atau pegas pengembalik terletak didalam sistem rem tromol diantara dua buah sepatu rem. Pegas ini berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah rem digunakan.Pegas ini akan menarik sepatu rem agar renggang dengan tromol, sehingga roda dapat kembali berputar.
Return spring atau pegas pengembalik terletak didalam sistem rem tromol diantara dua buah sepatu rem. Pegas ini berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah rem digunakan.Pegas ini akan menarik sepatu rem agar renggang dengan tromol, sehingga roda dapat kembali berputar.
6.
Pivot pin
Pivot pin terletak dipangkal sepatu rem yang fungsinya sebagai center sepatu rem. Pivot pin akan menjaga sepatu rem di area pangkal agar dapat bergerak membuka dan menutup.
Pivot pin terletak dipangkal sepatu rem yang fungsinya sebagai center sepatu rem. Pivot pin akan menjaga sepatu rem di area pangkal agar dapat bergerak membuka dan menutup.
7.
Tuas penghubung
Tuas penghubung ini terletak diluar sistem utama rem tromol, komponen ini berupa batang besi yang menghubungkan tuas penggerak rem dengan pedal rem. Tuas penghubung ada pada sistem rem tromol motor versi pedal injak.
Sedangkan pada motor matic yang menggunakan tuas rem tangan, menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan tuas dengan batang penggerak rem.Diujung tuas penggerak biasanya dilengkapi dengan adjusting screw yang berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian rem.
Tuas penghubung ini terletak diluar sistem utama rem tromol, komponen ini berupa batang besi yang menghubungkan tuas penggerak rem dengan pedal rem. Tuas penghubung ada pada sistem rem tromol motor versi pedal injak.
Sedangkan pada motor matic yang menggunakan tuas rem tangan, menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan tuas dengan batang penggerak rem.Diujung tuas penggerak biasanya dilengkapi dengan adjusting screw yang berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian rem.
Rem tromol pada sepeda motor komponen utamanya adalah
menggunakan tromol atau drum yang di tekan oleh kanvas.
8.
Pedal rem/Tuas rem
Pedal rem adalah komponen input yang berfungsi sebagai tempat pengguna untuk mengaktifkan sistem pengereman. Pedal rem ada dua macam, pedal rem injak yang ada pada sepeda motor bebek dan pedal rem tipe tuas yang ada pada motor matic. Meski berbeda tapi memiliki fungsi yang sama saja.
Untuk rem tromol pada mobil yang mengusung sistem hidraulik, tidak lagi menggunakan batang penggerak. Komponen ini digantikan dengan master cylinder, karena sudah berteknologi hidrolis. Pada mobil, keempat rem dikendalikan dalam satu pedal sehingga baik rem cakram didepan maupun rem tromol belakang akan aktif bersama.
Master cylinder bekerja dengan mengkonversi tekanan fluida menjadi energi mekanik untuk menggerakan sepatu rem. Sementara pada rem tromol truk atau bus yang menggunakan sistem rem angin, penggunaan batang penggerak kembali digunakan. Namun memiliki cam berbentuk S (S cam).
Pedal rem adalah komponen input yang berfungsi sebagai tempat pengguna untuk mengaktifkan sistem pengereman. Pedal rem ada dua macam, pedal rem injak yang ada pada sepeda motor bebek dan pedal rem tipe tuas yang ada pada motor matic. Meski berbeda tapi memiliki fungsi yang sama saja.
Untuk rem tromol pada mobil yang mengusung sistem hidraulik, tidak lagi menggunakan batang penggerak. Komponen ini digantikan dengan master cylinder, karena sudah berteknologi hidrolis. Pada mobil, keempat rem dikendalikan dalam satu pedal sehingga baik rem cakram didepan maupun rem tromol belakang akan aktif bersama.
Master cylinder bekerja dengan mengkonversi tekanan fluida menjadi energi mekanik untuk menggerakan sepatu rem. Sementara pada rem tromol truk atau bus yang menggunakan sistem rem angin, penggunaan batang penggerak kembali digunakan. Namun memiliki cam berbentuk S (S cam).
F. Langkah-langkah cara memperbaiki rem tromol sepeda motor
yang ngelos:
1. Buka dan lepas roda bagian belakang
2. Lepaskan kanvas rem dari dudukannya.
3. Dengan menggunakan amplas kasar, silahkan
amplas kanvas rem tromol tersebut sampai permukaan nya berubah menjadi
kasar. Tidak licin seperti pada saat dibuka.
4. Selanjutnya, amplas juga tromol bagian dalam
hingga terasa kasar.
5. Jika sudah selesai silahkan pasang kembali roda bagian
belakang
6. Silahkan dicoba untuk melakukan pengereman
7. Ternyata dengan melakukan langkah diatas maka rem roda
belakang akan menjadi lebih pakem.
G. Penyebab dari rem yang tidak pakem
1. Kanvas rem kotor
2. Kanvas rem tipis harus diganti
3. Sepatu rem kurang pas didalam bubgan rem tromol
4. Kawat rem putus
5. Handle rem patah
H. Kelebihan dan kekurangan rem tromol
Rem Tromol bekerja dengan menggesekkan kampas rem pada tuas drum
saat diregangkan (dipanggil) dengan tromol, dalam kerjanya ini membuat Rem Tromol
memiliki beberapa Kelebihan dan juga Kelemahan atau kekurangan, berikut adalah
beberapa plus dan minusnya.
a) Kelebihan Rem Tromol
1. Tidak mudah terkena kotoran dan debu Karena letaknya yang
berada didalam, maka rem Tromol tidak mudah disusupi debu ataupun kotoran
sehingga kinerjanya tidak akan terganggu.
2. Sistem Rem yang mudah dan harganya yang
murah Pada intinya sistem rem
tromol ini sangat mudah dan simpel sekali, namun dengan kinerja yang
powerful menghentikan laju kendaraan.
3. Mudah, rem tromol juga murah pada setiap
komponenya (kampas), motor yang menggunakan rem tromol juga lebih murah
dibandingkan yang menggunakan rem cakram.
4. Kinerja pengerman yang lembut Berbeda dengan rem cakram
yang ganas karena akurasinya tinggi, rem tromol menghasilkan pergerakan
penghentian/perlambatan yang lebih perlahan atau lembut.
5. Mampu menahan beban besar Sistem rem ini dikenal
bisa menahan beban berat dan besar, terbukti kendaraan roda empat seperti Bus
dan Truk juga menggunakan rem tromol.
b) Kekurangan Rem Tromol
1. Rem tidak terlalu pakem Karena penghetianya yang
hanya menggunakan sistem gesekan dan bukan cengkraman (cakram) tentu hasil
pengeremanya tidak terlalu pakem dan instan, tidak seperti rem cakram.
2. Tidak enak dipandang
Aspek keindahan berkurang jika menggunakan
rem tromol (relatif), disana ada tuas yang mengganggu objek mata melihat
bulatnya ban, berbeda dengan rem cakram yang pastinya lebih enak dipandang.
I.
Cara Membongkar, Memeriksa dan Memasang
1. Cara membongkar
a.
Kendurkan baut-baut roda.
b.
Angkat mobil dengan menggunakan dongkrak.
c.
Lepaskan baut-baut roda.
d.
Lepaskan roda.
e.
Lepaskan brake drum (tromol rem).
f.
Lepaskan pegas-pegas pengembali (return spring).
g.
Lepaskan pengait brake shoe.
h.
Lepaskan brake shoe.
i.
Lepasakan penyetel brake shoe.
j.
Lepaskan silinder roda.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
1. Pemeriksaan ketebalan brake shoe,
ukurlah ketebalan brake shoe, bila ketebalan brake shoe kurang dari minimum
atau telihat tanda-tanda keausan yang tidak merata, maka gantilah brake shoe.
2. Pemeriksaan silinder roda
a. Lepaskan dua karet pelindung
b. Lepaskan piston
c. Jika terdapat karat pada silinder
roda maupun piston bersihkan dengan menggunakan amplas namun apabila
permukaannya sudah rata maka gantilah.
3. Pemeriksaan penyetel brake shoe
a. Lepakan gigi penyetel dari rumahnya
Apabila
ulir gigi rusak / penyetel berkarat bersihkanlah denganmenggunakan amplas
sampai bersih.
4. Pemeriksaan tromol (brake drum)
Mengukur
diameter dalam tromol
a. Diameter maksimum : 230 mm
b. Diameter standar : 228,6 mm
Bila
tromol rem dapat digerinda sampai batas maksimum namun jika tidak bias maka
gantilah karena dapat menyebabkan pengereman tidak sempurna.
5. Memeriksa Persinggungan kanvas
(brake shoe)
Bila
permukaan antara permukaan antara brake shoe dengan brake drum tidak baik maka
dapat digerinda / dibersihkan dengan amplas.
3. Pemasangan
1. Cara Memasang
a. Pasangkan silinder roda dengan
penyetelnya
b. Pasangkan brake shoe
c. Pasangkan pengait brake shoe
d. Pasangakan pegas pengembali
e. Pasangkan brake drum
f. Pasangkan roda
g. Pasangkan baut-baut dan sedikit
kencangkan
h. Turunkan mobil
i. Kencangkan kembali baut-baut roda
2. Pemeriksaan Sesudah Pemasangan
1. Pemeriksaan Pedal Rem
Injak
pedal rem, jika pedal terlalu dalam stel kembali dengan jarak bebas dan jarak
dari lantai yang sesuai dengan standar.
a. Jarak bebas : 3-8 mm
b. Jarak tinggi pedal : 190 mm
2. Bleding Rem
Jika
pedal rem diinjak namun rem tidak berfungsi maka lakukan bleding rem, cara
bleding rem :
a. Isilah reservoir dengan minyak rem.
b. Tekan / injak pedal rem
berulang-ulang sampe terasa berat dan tahan.
c. Kendurkan nepel sampai minyak rem keluar,
kencangkan kembali.
d. Ulangi langkah 2 dan 3 beberapa kali
sampai di dalam pipa maupun silinder roda tidak ada udara lagi.
e. Jika rem menggunakan booster rem,
mesin harus dalam kondisi hidup.
J.
Diagnose Kerusakan
No
|
Masalah
|
Penyebab
|
Cara Mengatasi
|
1.
|
Pedal terlalu dalam untuk diinjak
|
·
Kanvas /
brake shoe aus
·
Batang
penekan silinder master bengkok
·
Sepatu rem
terlalu longgar dengan tromol
|
·
Ganti
·
Luskan
kembali dengan di pres
·
Penyetelan
ulang / stel kembali
|
2.
|
Saat diinjak pedal ringan
|
·
Fluida rem
habis
·
Sepatu rem
aus
|
·
Tambahkan
fluida dan stel kembali
·
Ganti
|
3.
|
Saat mengerem rem berbunyi
|
·
Sepatu rem
kotor
·
Brake drum
halus
·
Sepatu rem
sudah aus
|
·
Bersihkan
dengan air sabun
·
Gosok
menggunakan amplas
·
Ganti
|
4.
|
Rem blong tidak berfungsi maksimal
|
·
Terdapat
fluida dalam sepatu rem
·
Master
silinder rusak / bocor
·
Saluran
fluida bocor
·
Silinder roda
bocor
|
·
Bersihkan /
cuci dengan air sabun
·
Ganti
·
Ganti
·
Ganti
|
5.
|
Saat pengereman macet
|
·
Pegas
pengembali rusak
·
Silinder roda
rusak (berkarat)
·
Saluran
fluida tersumbat
|
·
Ganti
·
Bersihkan
dengan menggunakan amplas
·
Bersihkan /
ganti
|
BAB III
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
A.
Faktor Pendukung
1. Adanya dukungan dan dorongan material
maupun sepiritual dari orang tua,saudara dan teman untuk melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL)
2. DU/DI yang turut mendukung menerima siswa melakukan Praktrk Kerja
Lapangan (PKL)
3. Kekompakan dan kerja sama teman satu
tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).
B.
Faktor Penghambat
1. Alat yang kurang lengkap.
2. Jauh dari tempat untuk beribadah
3. Tingkat kesulitan dalam membongkar suatu
komponen.
C.
Manfaat yang diperoleh
1. Siswa mampu meningkatkan keterampilan
serta mengembangkan bakat dalam dunia usaha.
2. Terjadinya keselarasan antara program
dunia kerja dengan kebutuhan dunia usaha.
3. Saling memberikan keuntungan baik untuk
pemilik begkel maupun siswa.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Simpulan Materi
Setelah
mempelajari sistem Rem Tromol siswa dapat mengetahui fungsi fem tromol, cara kerja rem tromol, komponen
rem tromol,cara membongkar dan memasang rem tromol.
2. Simpulan PkL
a.
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapngan (PKL) sangat
bermanfaat bagi siswa diantaranya:
1)
Siswa dapat bersikap mandiri.
2)
Dapat melatih siswa untuk lebih disiplin.
3)
Dapat melatih rasa tanggung jawab.
4)
Dapat barinteraksi dengan orang lain secara baik (konsumen)
5)
sebagai bekal mempersiapkan mental dan pengetahuan untuk meghadapi
dunia kerja sesungguhnya.
b.
Meningkatkan kemampuan bekerja di masa mendatang dengan:
1)
Kreatifitas yang lebih tinggi dan hasil kerja yang berkualitas.
2)
Disiplin waktu serta produktifitas kerja.
3)
Dan lebih bertanggung jawab terhadap yang dikerjakkan
B.
Saran
1. Saran untu Sekolah
a.
Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek di sekolah.
b.
Pembimbing bengkel hendaknya sering memonitoring siswanya yang
sedang melaksanakan PKL.
2. Saran untuk bengkel
Disiplin dan rasa kekeluargaan yang sudah
terjalin baik untuk Dipertahankan,
serta perlu disediakan tempat yang layak untuk beribadah karena lokasi bengkel
yang jauh dari tempat ibadah seperti mushola dan masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar