Rabu, 31 Januari 2018

PENERAPAN SISTEM REM TROMOL PADA SEPEDA MOTOR





PENERAPAN SISTEM REM TROMOL PADA SEPEDA MOTOR


LAPORAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan  Ditulis dalam Rangka
Uji Kompetensi Belajar di SMK Negeri 1 Randudongkal
Tahun Pelajaran 2017/2018
Disusun Oleh :
Nama                          : Ade Winanto Putra
NIS                              : 16.1.1479
Kelas                           : XI TSM 2
Bidang Keahlian         : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian      : Teknik Otomotif
Paket Keahlian           : Teknik Bisnis dan Sepeda Motor

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 RANDUDONGKAL
2018

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Laporan yang berjudul PenerapanSistem Rem Tromol Disetujui oleh Pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Disahkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Randudongkal pada    tanggal                                   2018


Pembimbing Penulisan                                                       Pembimbing Materi

        
Dita Febrianti, S.Pd                                                         Nur Achlis SL S.Pd MT
NIP.                                                                                     NIP.

Mengesahkan
Kepala Sekolah                                                                  Pembimbing Dudi


Drs. H. Sobirin, M.Pd                                                        Suntoro
NIP. 19630307 198803 1 012                                                     









MOTO DAN PERSEMBAHAN

A.   Moto
1.     Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh kekuatan           (Samuel jhonson).
2.   Jika Anda memilki keberanian untuk memulai, Anda juga memiliki keberanian untuk sukses ( David viscoot).
3.   Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya ( Abraham lincolin).
4.   Setiap waktu dalam kehidupan Anda dapat menjadi permulaan dari sebuah perkara besar ( Leo buscagila ).
5.   Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkanya (Alan saporta ).

B.  Persembahan
1.   Ayah Ibuku tercinta.
2.   Ibu Dita Febrianti selaku wali kelas XI TSM 2
3.   Bapak Nur Achlis selaku pembimbing materi laporan.
4.   Ibu Dita Febrianti selaku pembimbing penyusunan laporan ini.
5.   Teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada saya dalam mengatasi segala masalah.
6.   Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.









                                                 DAFTAR ISI

JUDUL      ....................................................................................................... i
MOTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................  v
BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................. 1
B.    Tujuan .............................................................................................  1
1.     Tujuan PKL...................................................................................... 1
2.     Tujuan pembuatan laporan.............................................................. 1
C.    Sistematika Penulisan...................................................................... 2
D.    Waktu dan Tempat pelaksanaan...................................................... 2
E.     Profil bengkel.................................................................................. 2
BAB II   PROSES PERAWATAN  SISTEM REM TROMOL
A.    Pengertian Rem Tromol....................................................................
B.    Fungsi Rem Tromol..........................................................................
C.    Cara Kerja.........................................................................................
D.    Klasifikasi Rem Tromol...................................................................
E.     Komponen Rem Tromol...................................................................
F.     Langkah Memperbaiki......................................................................
G.    Kelebihan dan Kekurangan................................................................
H.    Cara Membongkar, Memeriksa dan Memasang................................
I.       Diagnosa Kerusakan..........................................................................
BAB III  FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
A.    Faktor pendukung..............................................................................
B.    Faktor penghambatan........................................................................
C.    Manfaat yang diperoleh....................................................................
BAB IV  PENUTUP
A.    Simpulan...........................................................................................
B.    Saran..................................................................................................





KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis mengucapkan atas terselesaikanya pembuatan laporan ini.Laporan ini terselesaikan berkat kerja keras dari penulis dan bantuan dari berbagai pihak .Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1.     Bapak Drs. H. Sobirin, M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 1 Randudongkal yang telah memberikan izin praktik kepada penulis.
2.     Ibu Dita Febrianti, S.Pd selaku pembimbing  penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
3.     Bapak Nur Achlis SL S.Pd MT  selaku pembimbing teknis pembuatan laporan.
4.     Bapak Suntoro selaku pemimpin Bengkel Sopan motor
5.     Bapak Ibu yang tercinta , yang memberikan dukungan baik moral maupun materil.
6.     Teman-teman yang selalu memberi semangat dalam pembuatan laporan ini.
7.     Semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan ini. Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah lain di masa mendatang. Dengan demikian saya mengucapkan terimakasih atas segala dukunganya sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik


                                                     Randudongkal          2018


                                          Penulis




BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang disahkan oleh Kepala Sekolah. Sistem Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan oleh peserta didik menengah kejuruan yang mempunyai kompetensi dan keahlian. Praktek yang dilakukan pada semester ganjil ini agar bisa mendorong peserta didik untuk mandiri dan disiplin.
Bagi siswa dengan program keahlian Teknik Sepeda Motor dimaksudkan untuk memperkenalkan dengan dunia kerja sesungguhnya mulai dari proses perawatan,perbaikan dan perakitan Sepeda Motor. Dengan demikian diharakan siswa dapat menerapkan pengalamanya dalam dunia kerja dimasa yang akan datang, serta lebih mandiri dan lebih disiplin.

B.    Tujuan
1.     Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
a.      Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada masing-masng siswa.
b.     Melatih keterampilan yang dimiliki siswa sehingga dapat bekerja dengan baik.
c.      Melatih tanggung jwab,mental dan kedisiplinan sehingga dapat bekerja dengan profesional dan tepat waktu.
d.     Meltih Siswa beradaptasi dengan dunia kerja.

2.     Tujuan pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
a.        Sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas yang di berikan sekolah kepada siswa sehubungan dengan pelaksanaan PKL.
b.       Memberikan informasi tentang perkembangan siswa selama  melaksanakan      PKL.



C.    Sistemtika Penulisan
Bab I       : Mencakup latar belakang,tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL),
  tujuan  pembuatan laporan,sistematika penulisan serta waku
  Dan tempat pelaksanaan.
Bab II       : Berisi tentang pengertian komponen,fungsi Rem   
       Tromol,keunggulan
  Rem Tromol serta cara kerja.
Bab III     : Faktor pendukung dan penghambat serta manfaat yang diperoleh.
Bab IV     : Penutup,kesimpulan,saran dan lampiran-lampiran.

D.    Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel Motor N2N dimulai pada tanggal 18 Juli sampai 17 September 2017

E.    Profil Bengkel
Bengkel Motor N2N adalah bengkel yang menyediakan sparepart sepeda motor dan menerima perawatan serta servis pada kendaraan bermotor, Bengkel yang terletak di Jl.Raya karangsuru Bantarbolang Disini menyediakan jasa ganti oli,perawatan ringan dan perawatan berat semua merek motor selain itu juga menyediakan sparpart.
Setruktur organisasi bengkel :
Ketua bengkel/Mekanik                   : Suntoro            
                     
                                        





BAB II
TEORI

Sistem Rem Tromol Sepeda Motor

A.   Pengertian Rem Tromol
Rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan antara kampas rem dengan tromol (drum) yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan, sehingga diharapkan dapat mengurangi laju motor secara perlahan.

B.    Fungsi Rem tromol
Adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman
Kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.

C.    Cara Kerja Rem Tromol Sepeda Motor

1.     Sebelum rem bekerja.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgczW2CVfgbTYUPsfFrJRmxyESr5jPRZ14eBWf5-x5GAZyrxjWNyU9D-mZh9CLCdHoh1Htjq2vPbI7K7mfQ_bR-Tfo1V3BPMa0Bjv2PyCBG5CIgtlh5_BoZYIGAWvWZxlQUAmn89D8gw5E/s320/handel.png

Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.

2.     Setengah pengereman

Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem. Cam akn bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan drum/ tromol.  Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.

3.     Rem bekerja penuh
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhv9dDhqB362Y30GObBpSw906JhVXqjtlkm-874nzSqVYVZLkok7ZkGmX79Z0GWvUfZu8AbHG97xPPQatqtPFO2HfN3Yk8imDSVsw29lTrixY63I8t32Q5ciUF32UNo7s0Pq7uts5FiXw/s320/handel+3.png
Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol. Per pengembali juga meregang maksimal.

4.     Pelepasan rem
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRHaq5T-Qhohn38nEXi8ZRZc7JKFx7epqb5upA5aHzoJqwFMQ_GqJ3TXX75gRNS2FRJ3kyMIgdWwkJhDWBPcwFkAVR-L5puyVgOlZFnm-6OlH4YFdiH7r_E9Ty69dgcHLY6jd7Iv3hCpY/s320/handel+4.png
Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.

D.    Sistem Rem Tipe Tromol Pada Sepeda Motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1.     Tipe Single Leading Shoe
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.
Hasil gambar untuk rem tromol jenis aksi servo i

2.      Tipe Two Leading Shoe
Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. 
Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.
Hasil gambar untuk rem tromol jenis aksi servo i

Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun menghentikan sepeda motor. Selain itu sistem rem juga berfungsi sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman. Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek / benda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAaEDmi5Lcugs_cf7RQ-68zqzGgKi_AH6XXzYqXq8_6vdgmkJ4cZuSSuF2HROciw2af0eXPd-p306E-3ZtNFISitkyg1bv-MBgn5nW9SoX0DBuNRtpf4U9lA12FvYCy9jyhnVaH6FNKvo/s320/tromol.png

Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atau menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang menggunakan model hidrolis.

E.     KOMPONEN REM TROMOL

Komponen rem tromol
- kanvas rem                   -  anchor pen
- cam                              -  per pembalik
- tromol/  drum

komponen rem tromol depaan sepeda motor apabila di urutkan seperti gambar di bawah



 

1.     Tromol

Drum brake atau tromol rem terletak tengah-tengah roda motor, itulah mengapa rem tromol sepeda motor dapat menghemat pemakaian ruanh pada bagian belakang sepeda motor.

Fungsinya untuk media gesekan agar gaya putar pada roda dapat dihentikan. Tromol rem terbuat dari metal padat yang tahan terhadap panas. Sehingga ketika bergesekan dengan kampas rem, akan menyebabkan perlambatan pada putaran roda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja5JjxhsJy9HWrCtYnmTmG0cRb61fm5AYApsayNibpjTRp8FhtJFsnH1rt3AIS0Iu73TrrGxyVVJFCQkDVTEkgs2OvHsnVODVNXJop1qfgUBFxst__AXbAsgVanNX40a3q3pd9ckLO0eM/s320/Untitled+13.png
2.     Brake shoe/sepatu rem

Brake shoe berfungsi sebagai tempat penemlelan kampas rem. Kampas rem rem tromol berbeda dengan kampas rem piringan atau cakram. Kampas rem ini berbentuk persegi panjang yang melengkung.

Biasanya, sepatu rem sudah dijual dalam satu unit dengan kampas rem, sehingga ketika akan melakukan penggantian kampas rem otomatis brake shoe juga ikut diganti.

Hal ini berbeda pada sistem rem tromol bus, pada bus dan truck sepatu rem tidak diganti. Hanya kampas rem yang diganti menggunakan proses pengelingan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_Bs68mSP_0fui8RNuG6ixx-KlEsO5TRbFo4974xeXQFObEnsEBmTcOJRTwZytfcxoof-9fVUXm26juBbltrOlRSGj1Qu0fcrroHq-GH0TBeYShHVH9cFxIJWJKuYpRd0UET3yRpeHO4/s1600/kmps.png

3.     Kampas rem

Kampas rem adalah bahan semi organik yang digunakan sebagai media gesek bersama tromol rem. Kampas rem terbuat dari bahan organik dan keramik supaya dapat bertahan pada suhu tinggi dan tidak melukai tromol rem.

Bahan penyusun kampas rem akan terkikis selama proses pengereman terus berlangsung. Untuk itu dalam kurun waktu tertentu kampas rem bisa habuis dan perlu penggantian.

Lamanya penggantian tergantung ketahanan kampas rem dan bahan penyusunya, untuk mengenal lebih detail tentang kampas rem,
Hasil gambar untuk kampas rem tromol motor

4.     Tuas penggerak
Tuas penggerak rem akan menggerakan sepatu rem untuk menekan tromol rem saat pedal rem ditekan. Tuas rem bekerja secara mekanik melalui sebuah cam yang terletak di ujung tuas penggerak.Saat tuas pemggerak rem bekerja, cam akan mendorong sepatu rem untuk menekan drum brake.

5.     Return spring
Return spring atau pegas pengembalik terletak didalam sistem rem tromol diantara dua buah sepatu rem. Pegas ini berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah rem digunakan.Pegas ini akan menarik sepatu rem agar renggang dengan tromol, sehingga roda dapat kembali berputar.
Hasil gambar untuk pegas pengembalik  tromol motor
6.     Pivot pin

Pivot pin terletak dipangkal sepatu rem yang fungsinya sebagai center sepatu rem. Pivot pin akan menjaga sepatu rem di area pangkal agar dapat bergerak membuka dan menutup.
Hasil gambar untuk Pivot pin  tromol motor

7.     Tuas penghubung

Tuas penghubung ini terletak diluar sistem utama rem tromol, komponen ini berupa batang besi yang menghubungkan tuas penggerak rem dengan pedal rem. Tuas penghubung ada pada sistem rem tromol motor versi pedal injak.
Sedangkan pada motor matic yang menggunakan tuas rem tangan, menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan tuas dengan batang penggerak rem.Diujung tuas penggerak biasanya dilengkapi dengan adjusting screw yang berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian rem.
Rem tromol pada sepeda motor komponen utamanya adalah menggunakan tromol atau drum yang di tekan oleh kanvas.
Gambar terkait

8.     Pedal rem/Tuas rem
Pedal rem adalah komponen input yang berfungsi sebagai tempat pengguna untuk mengaktifkan sistem pengereman. Pedal rem ada dua macam, pedal rem injak yang ada pada sepeda motor bebek dan pedal rem tipe tuas yang ada pada motor matic. Meski berbeda tapi memiliki fungsi yang sama saja.

Untuk rem tromol pada mobil yang mengusung sistem hidraulik, tidak lagi menggunakan batang penggerak. Komponen ini digantikan dengan master cylinder, karena sudah berteknologi hidrolis. Pada mobil, keempat rem dikendalikan dalam satu pedal sehingga baik rem cakram didepan maupun rem tromol belakang akan aktif bersama.

Master cylinder bekerja dengan mengkonversi tekanan fluida menjadi energi mekanik untuk menggerakan sepatu rem. Sementara pada rem tromol truk atau bus yang menggunakan sistem rem angin, penggunaan batang penggerak kembali digunakan. Namun memiliki cam berbentuk S (S cam).
Hasil gambar untuk Pedal rem/Tuas rem tromol motor

F.     Langkah-langkah cara memperbaiki rem tromol sepeda motor yang ngelos:
1.     Buka dan lepas roda bagian belakang
2.     Lepaskan kanvas rem dari dudukannya.
3.     Dengan menggunakan amplas kasar, silahkan amplas kanvas rem tromol tersebut sampai permukaan nya berubah menjadi kasar. Tidak licin seperti pada saat dibuka.
4.     Selanjutnya, amplas juga tromol bagian dalam hingga terasa kasar.
5.     Jika sudah selesai silahkan pasang kembali roda bagian belakang
6.     Silahkan dicoba untuk melakukan pengereman
7.     Ternyata dengan melakukan langkah diatas maka rem roda belakang akan menjadi lebih pakem.


G.    Penyebab dari rem yang tidak pakem
1.     Kanvas rem kotor
2.     Kanvas rem tipis harus diganti
3.     Sepatu rem kurang pas didalam bubgan rem tromol
4.     Kawat rem putus
5.     Handle rem patah

H.    Kelebihan dan kekurangan rem tromol

Rem Tromol bekerja dengan menggesekkan kampas rem pada tuas drum saat diregangkan (dipanggil) dengan tromol, dalam kerjanya ini membuat Rem Tromol memiliki beberapa Kelebihan dan juga Kelemahan atau kekurangan, berikut adalah beberapa plus dan minusnya.

a)     Kelebihan Rem Tromol
1.     Tidak mudah terkena kotoran dan debu Karena letaknya yang berada didalam, maka rem Tromol tidak mudah disusupi debu ataupun kotoran sehingga kinerjanya tidak akan terganggu.
2.     Sistem Rem yang mudah dan harganya yang murah Pada intinya sistem rem tromol ini  sangat mudah dan simpel sekali, namun dengan kinerja yang powerful menghentikan laju kendaraan.
3.     Mudah, rem tromol juga murah pada setiap komponenya (kampas), motor yang menggunakan rem tromol juga lebih murah dibandingkan yang menggunakan rem cakram.
4.     Kinerja pengerman yang lembut Berbeda dengan rem cakram yang ganas karena akurasinya tinggi, rem tromol menghasilkan pergerakan penghentian/perlambatan yang lebih perlahan atau lembut.
5.     Mampu menahan beban besar Sistem rem ini dikenal bisa menahan beban berat dan besar, terbukti kendaraan roda empat seperti Bus dan Truk juga menggunakan rem tromol.

b)     Kekurangan Rem Tromol
1.     Rem tidak terlalu pakem Karena penghetianya yang hanya menggunakan sistem gesekan dan bukan cengkraman (cakram) tentu hasil pengeremanya tidak terlalu pakem dan instan, tidak seperti rem cakram.
2.     Tidak enak dipandang
Aspek keindahan berkurang jika menggunakan rem tromol (relatif), disana ada tuas yang mengganggu objek mata melihat bulatnya ban, berbeda dengan rem cakram yang pastinya lebih enak dipandang.

I.       Cara Membongkar, Memeriksa dan Memasang
1.     Cara membongkar
a.          Kendurkan baut-baut roda.
b.         Angkat mobil dengan menggunakan dongkrak.
c.          Lepaskan baut-baut roda.
d.         Lepaskan roda.
e.          Lepaskan brake drum (tromol rem).
f.          Lepaskan pegas-pegas pengembali (return spring).
g.         Lepaskan pengait brake shoe.
h.         Lepaskan brake shoe.
i.           Lepasakan penyetel brake shoe.
j.           Lepaskan silinder roda.
2.     Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
1.     Pemeriksaan ketebalan brake shoe, ukurlah ketebalan brake shoe, bila ketebalan brake shoe kurang dari minimum atau telihat tanda-tanda keausan yang tidak merata, maka gantilah brake shoe.
2.     Pemeriksaan silinder roda
a.      Lepaskan dua karet pelindung
b.     Lepaskan piston
c.      Jika terdapat karat pada silinder roda maupun piston bersihkan dengan menggunakan amplas namun apabila permukaannya sudah rata maka gantilah.
3.     Pemeriksaan penyetel brake shoe
a.      Lepakan gigi penyetel dari rumahnya
Apabila ulir gigi rusak / penyetel berkarat bersihkanlah denganmenggunakan amplas sampai bersih.
4.      Pemeriksaan tromol (brake drum)
Mengukur diameter dalam tromol
a.  Diameter maksimum             : 230 mm
b. Diameter standar       : 228,6 mm
Bila tromol rem dapat digerinda sampai batas maksimum namun jika tidak bias maka gantilah karena dapat menyebabkan pengereman tidak sempurna.
5.     Memeriksa Persinggungan kanvas (brake shoe)
Bila permukaan antara permukaan antara brake shoe dengan brake drum tidak baik maka dapat digerinda / dibersihkan dengan amplas.

3.     Pemasangan
1.     Cara Memasang
a.      Pasangkan silinder roda dengan penyetelnya
b.     Pasangkan brake shoe
c.      Pasangkan pengait brake shoe
d.     Pasangakan pegas pengembali
e.      Pasangkan brake drum
f.      Pasangkan roda
g.     Pasangkan baut-baut dan sedikit kencangkan
h.     Turunkan mobil
i.       Kencangkan kembali baut-baut roda


2.     Pemeriksaan Sesudah Pemasangan
1.     Pemeriksaan Pedal Rem
Injak pedal rem, jika pedal terlalu dalam stel kembali dengan jarak bebas dan jarak dari lantai yang sesuai dengan standar.
a.      Jarak bebas           : 3-8 mm
b.     Jarak tinggi pedal             : 190 mm
2.     Bleding Rem
Jika pedal rem diinjak namun rem tidak berfungsi maka lakukan bleding rem, cara bleding rem :
a.      Isilah reservoir dengan minyak rem.
b.     Tekan / injak pedal rem berulang-ulang sampe terasa berat dan tahan.
c.      Kendurkan nepel sampai minyak rem keluar, kencangkan kembali.
d.     Ulangi langkah 2 dan 3 beberapa kali sampai di dalam pipa maupun silinder roda tidak ada udara lagi.
e.      Jika rem menggunakan booster rem, mesin harus dalam kondisi hidup.













J.      Diagnose Kerusakan
No
Masalah
Penyebab
Cara Mengatasi
1.
Pedal terlalu dalam untuk diinjak
·    Kanvas / brake shoe aus
·    Batang penekan silinder master bengkok
·    Sepatu rem terlalu longgar dengan tromol
·    Ganti
·    Luskan kembali dengan di pres
·    Penyetelan ulang / stel kembali
2.
Saat diinjak pedal ringan
·    Fluida rem habis
·    Sepatu rem aus
·    Tambahkan fluida dan stel kembali
·    Ganti
3.
Saat mengerem rem berbunyi
·    Sepatu rem kotor
·    Brake drum halus
·    Sepatu rem sudah aus
·    Bersihkan dengan air sabun
·    Gosok menggunakan amplas
·    Ganti
4.
Rem blong tidak berfungsi maksimal
·    Terdapat fluida dalam sepatu rem
·    Master silinder rusak / bocor
·    Saluran fluida bocor
·    Silinder roda bocor
·    Bersihkan / cuci dengan air sabun
·    Ganti
·    Ganti
·    Ganti
5.
Saat pengereman macet
·    Pegas pengembali rusak
·    Silinder roda rusak (berkarat)
·    Saluran fluida tersumbat
·    Ganti
·    Bersihkan dengan menggunakan amplas
·    Bersihkan / ganti



BAB III
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

A.    Faktor Pendukung
1.     Adanya dukungan dan dorongan material maupun sepiritual dari orang tua,saudara dan teman untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
2.     DU/DI yang turut mendukung  menerima siswa melakukan Praktrk Kerja Lapangan (PKL)
3.     Kekompakan dan kerja sama teman satu tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).
B.    Faktor Penghambat
1.     Alat yang kurang lengkap.
2.     Jauh dari tempat untuk beribadah
3.     Tingkat kesulitan dalam membongkar suatu komponen.
C.    Manfaat yang diperoleh
1.     Siswa mampu meningkatkan keterampilan serta mengembangkan bakat dalam dunia usaha.
2.     Terjadinya keselarasan antara program dunia kerja dengan kebutuhan dunia usaha.
3.     Saling memberikan keuntungan baik untuk pemilik begkel maupun siswa.


BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
1.     Simpulan Materi                                                                               
Setelah mempelajari sistem Rem Tromol siswa dapat mengetahui fungsi   fem tromol, cara kerja rem tromol, komponen rem tromol,cara membongkar dan memasang rem tromol.
2.     Simpulan PkL
a.      Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapngan (PKL) sangat bermanfaat bagi siswa diantaranya:
1)      Siswa dapat bersikap mandiri.
2)      Dapat melatih siswa untuk lebih disiplin.
3)      Dapat melatih rasa tanggung jawab.
4)      Dapat barinteraksi dengan orang lain secara baik (konsumen)
5)      sebagai bekal mempersiapkan mental dan pengetahuan untuk meghadapi dunia kerja sesungguhnya.
b.     Meningkatkan kemampuan bekerja di masa mendatang dengan:
1)     Kreatifitas yang lebih tinggi dan hasil kerja yang berkualitas.
2)     Disiplin waktu serta produktifitas kerja.
3)     Dan lebih bertanggung jawab terhadap yang dikerjakkan
B.    Saran
1.     Saran untu Sekolah
a.      Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek di sekolah.
b.     Pembimbing bengkel hendaknya sering memonitoring siswanya yang sedang melaksanakan PKL.
2.     Saran untuk bengkel
Disiplin dan rasa kekeluargaan yang sudah terjalin baik untuk     Dipertahankan, serta perlu disediakan tempat yang layak untuk beribadah karena lokasi bengkel yang jauh dari tempat ibadah seperti mushola dan masjid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If it doesn't move, it doesn't meet *Aziz Mukhroni *