Jumat, 02 Februari 2018

IMAN KEPADA QODHO DAN QODHAR RASA EMPATI KEPADA TEMAN





TUGAS PAI
IMAN KEPADA QODHO DAN QODHAR
RASA EMPATI KEPADA TEMAN















DISUSUN OLEH :
NAMA              : SITI ROPIKOH
KELAS              : IX F
NO. ABSEN     : 31




SMP NEGERI 2 BANTARBOLANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018



A.    Arti Beriman Kepada Qadha dan Qodar
Rukun iman yang keenam ádalah mempercayai adanya qadha dan qodar. Qodha artinya ketentuan atau keputusan Allah kepada mahluknya yang akan terjadi baik di dunia maupun di akherat, sedangkan qodar ádalah segala sesuatu ketentuan atau ketetapan Allah yang telah terjadi atas mahluknya. Pendek kata qadha ádalah rencana Allah yang akan terjadi sedang jika rencana tersebut sudah terjadi menjadi kenyataan pada diri mahluknya disebut qodar. Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah di tentukan qadha oleh Allah, sebagaima dijelaskan dalam Q.S. Al Hidayat ayat 22
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di Bumi dan ( Tidak pula ) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh ) sebelum kami menciptakannya, Sesungguhnya yang demikian itu ádalah mudah bagi Allah.”
Jadi arti beriman kepada Qodha Qodar Allah artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menetapkan Qadha dan Qodar mahluknya yang bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelum keberadaan atau kelahiran mahluk tersebut.
B.    Ciri – ciri beriman kepada Qodha dan qodar:
Orang yang percaya pada Qodha dan qodar Allah tidak akan pasrah tanpa berbuat sesuatu, karena merasa nasibnya sudah ditentukan Allah. Sebab manusia tidak akan tahu apakah takdirnya itu muallaq atau mubram sebelum dia berusaha keras dan berdo’a untuk mendapatkan keinginannya. Dalam Q.S. Ar Ra’du ayat 11 Allah Berfirman yang artinya :
“ Sesunnguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan orang yang beriman kepada Qodha dan Qodar memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1.     Tidak sombong, karena kelebihan dan keberhasilan yang ia miliki merupakan takdir Allah dan Manusia hanya diwajibkan untuk berihtiar.
2.     Sabar dalam menerima cobaan dan musibah, karena ia yakin bahwa segala sesuatu mengenai dirinya maupun orang lain ádalah merupakan ketentuan Allah sehingga manusia hanya menjalannya estela berusaha.
3.     Optimis dan tidak rendah diri, ia tidak menyesali nasib dan kekurangan yang dimiliki karena apa saja yang dimiliki seseorang merupakan bagiannya yang sudah diítakdirkan.
4.     Qonaah, karena dia sudah merasa cukup dengan yang dimilikinya setelah berusaha.
5.     Pantang menyerah, tak kenal putus asa selalu berusaha dan berihtiar mencari takdir yang terbaik.
C.    Hubungan antara Qadha dan Qadar
Qadha adalah rencana Allah yang akan terjadi, sedangkan Qadar adalah jika rencana tersebut sudah terjadi menjadi kenyataan pada diri mahluknya. Beriman pada Qadha dan Qadar akan membuat orang menjadi tenang mantap dan tidak mudah putus asa maupun bersedih yang berlebihan karena sebagai manusia yang diciptakan oleh tuhannya dia hanya diwajibkan berusaha sedangkan yang menentukan hasilnya adalah Allah.
Dalam istilah seharí – hari Qodar beserta usaha manusia biasa disebut takdir. Takdir Allah ada yang tetap atau sama sekali tidak dapat berubah yang disebut dengan takdir Mubram. Sedangkan takdir Allah yang masih bisa berubah dengan usaha manusia disebut dengan Takdir Muallaq.
1.     Takdir Mubram
Yaitu ketentuan Allah yang pasti terjadi terhadap segala sesuatu dan tidak bisa diusahakan atau dielakkan oleh siapapun. Contoh : Penciptaan dan pengaturan dan pengaturan alam semesta seperti Matahari Terbit dari timur, datangnya hari Kiamat, Jenis kelamin anak yang dilahirkan, kematian mahluk hidup, dan lain – lain. Dalam Q.S. An Nisa ayat 78 yang artinya:
“ Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan : “ ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang – orang itu (orang munafik) hampir – hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun”.
Contoh kongritnya Amin sama sekali tidak tahu mengapa ia dilahirkan seperti sekarang ini, dari bapak ibu yang berkulit sawo matang, mempunyai pekerjaan tukang becak, bertempat tinggal di Pati. Seandainya ia bisa memilih mungkin dia ingin dilahirkan dari orang tua yang berkulit putih dan ganteng, orang tua yang konglomerat dan tinggal di Eropa. Tetapi hal itu tidak bisa terjadi, inilah yang disebut takdir Mubram.
2.     Takdir Muallaq.
Yaitu ketentuan Allah terhadap sesuatu yang dalam pelaksanaannya Allah memberi peran serta kepada manusia untuk berusaha atau berihtiar. Contoh: Kepandaian, kekayaan, keberhasilan, dan lain –lain. Kepandaian, kekayaan, dan keberhasilan masing – masing orang telah ditakdirkan oleh allah, tetapi untuk merealisasikan takdir itu Allah memberi peran kepada manusia untuk berusaha atau berihtiar.
D.    Fungsi iman lepada Qadha dan Qadar.
Selain akan menentukan sempurna tidaknya iman seseorang, iman kepada Qadha dan Qodar mempunyai beberapa manfaat atau fungsi bagi kehidupan manusia, yaitu:
1.     Mengendalikan kesedihan dan kegembiraan yang berlebihan.
Dengan percaya bahwa segala sesuatu baik kesengsaraan maupun kenikmatan adalah merupakan ketentuan dan ketetapan dari Allah SWT, maka apabila seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan maka dia tidak akan bersedih hati secara berlebih – lebihan, begitu juga apabila mendapatkan sesuatu keberhasilan mereka tidak akan membanggakan dan menyombongkan diri, karena mereka meyakini bahwa semuanya adalah merupakan ketentuan Allah SWT. Firman Allah dalam Q.S. Al Hadid ayat 23 yang artinya:
” (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kmu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membnggakan diri”

2.     Menumbuhkan kesadaran seseorang untuk mau menerima kenyataan.
Percaya pada Qadha dan Qodar membuat seseorang menerima apa saja yang terjadi pada dirinya, sehingga tidak menyesali sesuatu yang ada atau yang telah mereka lakukan.
3.     Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri.
Orang yang percaya bahwa apa yang ada di pada seseorang adalah merupakan takdir Allah, mereka tidak akan merasa rendah diri atau minder dan putus asa karena kondisi dan keadaan yang ada pada dirinya.
4.     Menumbuhkan rasa tenang dan tawakkal lepada Allah.
Percaya pada Qadha dan Qadar membuat seseorang yakin bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendak dan ketetapan Allah, tentu apa saja yang diterima dan dialami akan diserahkan kepada Allah dzat yang menghendaki dan menetapkan, sehingga hidupnya merasa tenang dan tidak meliputi rasa kekawatiran.
5.     Meningkatkan motifasi untuk berusaha.
Dengan meyakini bahwa takdir itu ada yang muallaq, maka akan meningkatkan motifasi kepada manusia untuk berusaha dan berihtiar.








Rasa Empati Kepada Teman
Empathic outlook adalah suatu aktivitas untuk memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan orang lain, serta apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh yang bersangkutan terhadap kondisi yang sedang dialami orang lain, tanpa yang bersangkutan kehilangan kontrol dirinya.
Empati berperan penting dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari pengasuhan, pendidikan, manajemen, hingga tindakan bela rasa dan percintaan. Empati dibangun pada lingkup self-awareness (kesadaran diri).Makin terbuka terhadap emosi kita sendiri, makin terampil kita dalam memahami perasaan orang lain.Emosi tidak banyak diekspresikan dalam kata-kata, justru ia lebih banyak diekspresikan dalam isyarat-isyarat nonverbal, seperti intonasi suara, gerakan bagian tubuh, ekspresi wajah. Maka kemampuan empati terutama melibatkan kemampuan seseorang untuk membaca perasaan lewat pemahaman terhadap isyarat-isyarat nonverbal orang lain.Empati sangat dibutuhkan dalam relasi terapeutik. Bahkan dalam terapi client centered, iklim terapi, yang diwarnai empati menjadi syarat utama yang akan memberi efek mendukung bagi tumbuhnya konsep diri positif pada klien atau konseli, sehingga konseli dapat mengatasi persoalannya sendiri.Lebih lanjut dapat diungkapkan bahwa mengingat pentingnya kemampuan empati dalam hubungan antar manusia, maka upaya melatih dan mengembangkan empati di keluarga-keluarga, sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya perlu dilakukan sedini mungkin. Memang, orang jarang mengungkapkan perasaan mereka lewat kata-kata. Lebih sering mereka memberitahu kita melalui nada suara, ekspresi wajah, atau cara-cara nonverbal lainnya.
Kemampuan kita dalam mengindera perasaan seseorang tanpa yang bersangkutan mengatakannya merupakan inti sari empati.
Hal – hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk mencapai empathetic outlook, antar lain:
·        Memahami perasaan orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan isyarat-isyarat emosi dan mendengarkan dengan baik, dengan kita memperhatikan isyarat-isyarat emosi yang dikirimkan oleh bahasa tubuh, kita bisa menebak apa isi pikiran orang tersebut dan mengetahui bagaimana emosinya saat itu juga.
·        Membantu berdasarkan pemahaman terhadap perspektif dan kebutuhan orang lain. Yang dimaksud membantu berdasarkan pemahaman terhadap perspektif dan kebutuhan orang lain adalah memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka.
·        Mengembangkan orang lain. Mengembangkan orang lain dapat dilakukan dengan mengakui dan menghargai kekuatan, keberhasilan, dan perkembangan orang lain. Menawarkan umpan balik yang bermanfaat dan mengidentifikasi kebutuhan orang lain untuk berkembang. Menjadi mentor, memberikan pelatihan pada waktu yang tepat, dan penugasan-penugasan yang menantang serta mendorong dikerahkannya kemampuan seseorang. Dengan begitu kemampuan yang dimiliki oleh orang lain dapat berkembang.
·        Orientasi pelayanan kepada orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan dengan senang hati menawarkan bantuan dan menghayati perspektif orang lain dan bertindak sebagai penasehat yang dapat dipercaya
·        Memanfaatkan keragaman. Dapat dilakukan dengan hormat dan mau bergaul dengan orang-orang dari bermacam-macam latar belakang. Memahami beragamnya pandangan dan peka terhadap perbedaan antar kelompok. Memandang keberagaman sebagai peluang, menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua orang sama-sama maju meskipun berbeda-beda. Dan berani menentang sikap diskriminatif dan intoleran
·        Kesadaran politik. Dapat diwujudkan dengan cara membaca dengan cermat hubungan-hubungan kekuasaan. Mengenal dengan baik semua jaringan sosial yang penting. Memahami kekuatan-kekuatan yang membentuk pandangan-pandangan serta tindakan-tindakan orang lain. Membaca dengan cermat realitas sosial di dalam atau di luar organisasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan pernah melalui jalan yang sama karena kamu tidak akan menemukan sesuatu yang baru Aziz Mukhroni